Mohon tunggu...
Shafa HasnaFadhila
Shafa HasnaFadhila Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Magelang

Seseorang yang sedang mendengarkan musik dan menonton film

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Dimyati, Seorang Tokoh yang Mengenalkan Muhammadiyah di Sriwedari

4 Januari 2023   16:20 Diperbarui: 4 Januari 2023   16:40 144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Mbak Dimyati adalah seorang tokoh yang berasal dari Sriwedari. Beliau lahir pada tahun 1920-an. Mbah Dimyati mempunyai tinggi badan sekitar 165 cm. Beliau mempunyai istri yang bernama Romlah dan mempunyai 5 orang anak. Beliau wafat pada tahun 1980-an. Informasi ini didapatkan dari narasumber kedua, yaitu Mbah Aliyah.

Dari informasi yang didapatkan, dikalangan masyarakat beliau dikenal sebagai seseorang yang bijaksana, dermawan, dan berwibawa, karena itu beliau menjabat sebagai lurah selama 45 tahun. Pada zaman dahulu tidak ada batasan untuk menjadi lurah. Beliau merupakan lurah kedua setelah Mbah Lurah Clapar

Dahulu Mbah Dimyati adalah seorang santri, yang mempunyai tugas untuk menyebarkan ilmunya, lalu dipilihlah desa Sriwedari. Dengan keberanian yang dimiliki oleh Mbah Dimyati, beliau berjuang untuk meluruskan dan mengenalkan ajaran islam di desa Sriwedari. 

Waktu itu beliau berjuang pada saat pemerintahan Belanda, karenanya beliau pernah ditahan selama beberapa bulan. Setelah ditahan, Mbah Dimayti tidak berhenti untuk terus berjuang, beliau melanjutkan yang sudah diperjuangkan sebelumnya. 

Dengan kegigihan dan keberaniannya, beliau selalu berusaha untuk menyebarkan ilmunya melaui pengajian di masjid-masjid, selain itu beliau juga mendirikan sekolah.  Untuk memperdalam ilmunya beliau pernah menuntut ilmu sampai ke Banyuwangi dengan berjalan kaki.

Mbah Dimyati adalah seorang tokoh yang mengenalkan Muhammadiyah di desa Sriwedari. Dahulu Muhammadiyah disebut dengan Masyumi lalu setelah beberapa tahun berubah menjadi Muhammdiyah. Perjuangan Mbah Dimyati dalam berdirinya Masyumi memang sangat besar. 

Namun, beliau tidak sendiri dalam memperjuangkan Masyumi, beliau dibantu oleh beberapa tokoh lain, seperti Pak Dawami, Pak Supangad, Pak Dul Aziz, Pak Wiro, Pak Jambe. Tokoh-tokoh tersebut juga mempunyai peran yang sama besarnya dengan Mbah Dimyati. Sampai saat ini masih banyak orang mengingat tentang Mbah Dimyati. Dan sekarang Muhammadiyah di Desa Sriwedari berjalan dengan baik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun