Mbak Dimyati adalah seorang tokoh yang berasal dari Sriwedari. Beliau lahir pada tahun 1920-an. Mbah Dimyati mempunyai tinggi badan sekitar 165 cm. Beliau mempunyai istri yang bernama Romlah dan mempunyai 5 orang anak. Beliau wafat pada tahun 1980-an. Informasi ini didapatkan dari narasumber kedua, yaitu Mbah Aliyah.
Dari informasi yang didapatkan, dikalangan masyarakat beliau dikenal sebagai seseorang yang bijaksana, dermawan, dan berwibawa, karena itu beliau menjabat sebagai lurah selama 45 tahun. Pada zaman dahulu tidak ada batasan untuk menjadi lurah. Beliau merupakan lurah kedua setelah Mbah Lurah Clapar
Dahulu Mbah Dimyati adalah seorang santri, yang mempunyai tugas untuk menyebarkan ilmunya, lalu dipilihlah desa Sriwedari. Dengan keberanian yang dimiliki oleh Mbah Dimyati, beliau berjuang untuk meluruskan dan mengenalkan ajaran islam di desa Sriwedari.Â
Waktu itu beliau berjuang pada saat pemerintahan Belanda, karenanya beliau pernah ditahan selama beberapa bulan. Setelah ditahan, Mbah Dimayti tidak berhenti untuk terus berjuang, beliau melanjutkan yang sudah diperjuangkan sebelumnya.Â
Dengan kegigihan dan keberaniannya, beliau selalu berusaha untuk menyebarkan ilmunya melaui pengajian di masjid-masjid, selain itu beliau juga mendirikan sekolah. Â Untuk memperdalam ilmunya beliau pernah menuntut ilmu sampai ke Banyuwangi dengan berjalan kaki.
Mbah Dimyati adalah seorang tokoh yang mengenalkan Muhammadiyah di desa Sriwedari. Dahulu Muhammadiyah disebut dengan Masyumi lalu setelah beberapa tahun berubah menjadi Muhammdiyah. Perjuangan Mbah Dimyati dalam berdirinya Masyumi memang sangat besar.Â
Namun, beliau tidak sendiri dalam memperjuangkan Masyumi, beliau dibantu oleh beberapa tokoh lain, seperti Pak Dawami, Pak Supangad, Pak Dul Aziz, Pak Wiro, Pak Jambe. Tokoh-tokoh tersebut juga mempunyai peran yang sama besarnya dengan Mbah Dimyati. Sampai saat ini masih banyak orang mengingat tentang Mbah Dimyati. Dan sekarang Muhammadiyah di Desa Sriwedari berjalan dengan baik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H