Stunting, kondisi pertumbuhan fisik dan perkembangan anak yang terhambat karena kurangnya asupan gizi yang cukup, tetap menjadi masalah serius di Indonesia. Di Kelurahan Jatikarya, Kota Bekasi, angka stunting masih cukup tinggi, dengan 11 kasus stunting tercatat pada bulan Juni 2023. Namun, mahasiswa dari Universitas Pendidikan Indonesia telah bergerak untuk mengatasi masalah ini melalui Kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik.
Stunting tidak hanya disebabkan oleh faktor gizi yang buruk, tetapi juga dipengaruhi oleh berbagai faktor multidimensi. Faktor-faktor tersebut termasuk praktik pengasuhan yang kurang baik, terbatasnya akses layanan kesehatan, infeksi, kurangnya inisiasi menyusui dini, sanitasi yang buruk, serta lingkungan kumuh.
Pada tahun 2021, angka stunting di Jawa Barat, terutama di Kota Bekasi, masih tergolong tinggi, mencapai 206.514 kasus atau sekitar 7,3%. Namun, ada upaya serius dari pemerintah Indonesia untuk mengatasi masalah ini melalui Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting.
Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia berkolaborasi dengan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dalam program "Si Penting" (Mahasiswa Peduli Stunting). Program ini melibatkan mahasiswa dalam KKN Tematik untuk mendukung upaya percepatan penurunan stunting. Kegiatan ini mencakup pencegahan kepada masyarakat, pendampingan keluarga berisiko stunting, dan kontribusi pada penurunan angka stunting di Kelurahan Jatikarya, Kecamatan Jatisampurna, Kota Bekasi.
Dalam upaya ini, mahasiswa memfokuskan pada meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pola hidup sehat, asupan makanan bergizi, praktik pengasuhan anak yang tepat, serta pentingnya kesehatan dan kebersihan lingkungan. Dengan meningkatnya kesadaran ini, diharapkan masyarakat dapat mengadopsi gaya hidup yang lebih sehat. Asupan makanan yang seimbang dan bergizi dapat meningkatkan imunitas dan mencegah berbagai penyakit terkait gizi, terutama pada anak-anak. Praktik pengasuhan anak yang sehat juga berkontribusi pada perkembangan fisik dan mental mereka.
Selain itu, mahasiswa juga memberikan edukasi tentang pentingnya sanitasi yang baik dan akses air bersih dalam menjaga kesehatan lingkungan. Sanitasi yang buruk dapat menyebabkan penularan penyakit melalui air dan lingkungan yang terkontaminasi.
Kegiatan KKN-T dilaksanakan selama satu bulan, dari tanggal 26 Juli hingga 26 Agustus 2023, di Kelurahan Jatikarya. Melalui tahap persiapan, pelaksanaan, dan penutupan, mahasiswa berhasil menyampaikan sosialisasi mengenai gizi seimbang, pencegahan stunting, dan pentingnya pola hidup sehat kepada masyarakat, termasuk siswa sekolah, ibu hamil, dan keluarga yang berkunjung ke Posyandu.
Hasil dari kegiatan ini adalah peningkatan pemahaman masyarakat, terutama ibu hamil dan keluarga, tentang pentingnya gizi seimbang dan perawatan anak yang baik guna mencegah terjadinya stunting. Program ini juga memberikan mahasiswa kesempatan untuk belajar langsung menghadapi tantangan lapangan dan memperdalam pengalaman mereka dalam konteks nyata. Sehingga, program ini bukan hanya berpotensi membentuk generasi yang lebih sehat, tetapi juga menginspirasi mahasiswa untuk terlibat dalam perubahan sosial yang positif.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H