Wahai cahaya di ujung samudra
biarkan waktu memenggal uluran jemari
karena kaca ini terlalu buram untuk kau usap
dua putaran sudah sang matahari berjalan
hanya bekas bayangmu yg dapat kuraba
jangan engkau tulis di dada, seribu benci dendam
karena rindu telah membukukan berjuta airmata
wahai cahaya di ujung samudra..
tunggulah tangan ini menyentuh cakrawala
untuk membawakanmu merahnya purnama
dan membelaimu dalam dekapan cinta
menghiaskan sepasang sayap surga
Jangan pernah menangis dalam kelamnya siang
Jangan luruh dalam gemuruh riuh dunia
Mata ini selalu basah membasahkan jejakmu nan kering
Menunggu sang waktu di persimpangan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H