Mohon tunggu...
Shady Sant
Shady Sant Mohon Tunggu... wiraswasta -

mengurai hati lewat kata, mengungkap jiwa lewat sapa, memaknai cinta dengan rasa, dan menyimpan rahasiahati dalam sebuah doa dan asa.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Cahaya Ujung Samudra

30 September 2012   23:25 Diperbarui: 24 Juni 2015   23:26 169
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com



Wahai cahaya di ujung samudra
biarkan waktu memenggal uluran jemari
karena kaca ini terlalu buram untuk kau usap

dua putaran sudah sang matahari berjalan
hanya bekas bayangmu yg dapat kuraba
jangan engkau tulis di dada, seribu benci dendam
karena rindu telah membukukan berjuta airmata

wahai cahaya di ujung samudra..
tunggulah tangan ini menyentuh cakrawala
untuk membawakanmu merahnya purnama
dan membelaimu dalam dekapan cinta
menghiaskan sepasang sayap surga

Jangan pernah menangis dalam kelamnya siang
Jangan luruh dalam gemuruh riuh dunia
Mata ini selalu basah membasahkan jejakmu nan kering
Menunggu sang waktu di persimpangan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun