Mohon tunggu...
Muhamad Shadam Ghifari H
Muhamad Shadam Ghifari H Mohon Tunggu... Lainnya - Rakyat

Kabupaten Cirebon

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Pekerjaan Berstatus Mitra Hanya Cocok untuk Kalangan Mahasiswa dan Orang Tua

23 Maret 2022   12:59 Diperbarui: 24 Maret 2022   07:48 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
unsplash.com/javaistan

Di masa industri 4.0, pekerjaan memang beragam jenisnya. Mulai dari yang berstatus kerja jarak jauh, pegawai, serabutan, hingga berstatus mitra sekalipun. Memiliki pekerjaan berstatus mitra, terkadang memiliki kenyamanan tersendiri. Seperti halnya bebas menentukan jam kerja dan libur.

Menurut pandangan saya, pekerjaan berstatus mitra memang cocok ditekuni untuk kalangan mahasiswa atau orang tua yang mencapai usia pensiun. Bagaimana tidak, pekerjaan berstatus mitra merupakan pekerjaan yang tidak terikat antara perusahaan dan mitra. Sehingga, penghasilan yang diperoleh pun cenderung sedikit serta fasilitas yang didapat tidak sepadan dengan para karyawan yang bekerja di pabrik maupun perkantoran.

Bagi mahasiswa, pekerjaan ini merupakan salah satu cara untuk mendapatkan uang jajan. Penghasilan yang diperoleh dari pekerjaan sebagai mitra kemungkinan akan mencukupi dari kebutuhan mahasiswa tersebut. Dan juga, kegiatan di bangku perkuliahan tidak akan terhambat gara-gara bekerja sebagai mitra. Alih-alih bekerja penuh waktu di suatu perusahaan. Misalkan menjadi mitra kendaraan daring atau menulis di beberapa media.

Selain itu, orang tua yang mencapai usia pensiun juga sangat cocok untuk melakukan pekerjaan sebagai mitra. Misalkan membuka warung atau loket pembayaran dengan menggunakan Mitra Bukalapak atau Mitra Tokopedia. Dengan hal seperti ini, orang tua yang telah mencapai usia pensiun, tidak akan kebingungan akan melakukan kegiatan apa selepas masa pensiun. Dan juga masih bisa mendapatkan penghasilan dari membuka warung, walaupun pendapatan yang diperoleh naik turun.

Lain lagi dengan seseorang yang ingin meniti karir. Jika seseorang ingin meniti karir tetapi menjalani pekerjaan sebagai mitra di beberapa tempat, hal ini akan menghambat banyak hal yang akan diperoleh. Misalkan, fokus bekerja sebagai mitra kendaraan daring sembari membuka loket pembayaran. Tidak dapat dipungkiri bahwa penghasilan yang diperoleh pun tetap sedikit, walaupun sudah menjalani pekerjaan sebagai mitra dibeberapa tempat.

Perlu diketahui, bahwa pekerjaan sebagai mitra tidak akan mendapatkan fasilitas selayaknya pegawai atau karyawan yang berada di perusahaan. Seperti halnya BPJS Ketenagakerjaan, uang makan, hingga inventaris.

Selain BPJS Ketenagakerjaan, pekerjaan sebagai mitra pun tidak ada yang namanya jenjang karir. Sehingga, pekerjaan yang ditekuni hanya sampai disitu saja. Oleh karena itu, jika dirasa masih muda dan ingin meniti karir secara ahli, maka perlu mencari jalan keluar dari jeratan bekerja hanya sebagai mitra.

Bahkan dalam beberapa bidang, pada saat awal pendaftaran harus merogoh kocek yang sangat dalam. Misalkan menjadi mitra kendaraan daring, tentu kita harus memiliki kendaraan untuk digunakan bekerja. Dan hal seperti ini bukan tanggungan perusahaan yang menyediakan fitur mitra.

Bekerja sebagai mitra memang lebih luwes karena tidak terpaku pada jam kerja. Namun, bekerja sebagai mitra juga bisa menimbulkan rasa malas. Hal ini disebabkan karena tidak adanya penentuan jam kerja yang ditentukan. Jika kita sedang malas dalam sehari, bisa terus menerus dan berkelanjutan. Toh tidak ada atasan atau rekan kerja yang akan memberikan teguran pada kita. Jika tidak bisa mengelola waktu dengan baik, hal ini tentu akan berdampak buruk dan pendapatan semakin sedikit.

Perlu adanya penyelesaian dari tiap individu agar bisa lepas dari jeratan bekerja sebagai mitra. Baik sembari mencari pekerjaan formal, berwirausahan dan lain sebagainya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun