Mohon tunggu...
Puisi Artikel Utama

'Bayangan'

7 April 2015   08:58 Diperbarui: 17 Juni 2015   08:26 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

“Bayangan”



Dua cipta karya rasa

Hadir indah menghampar dunia

Jalani cerita nestapa

Kisah kasih asmara



Ku , aku dibuang tanpa rasa

Kata-kata sirna sudah terasa

Ketika dia pergi tawa terlena

Sendiri ku tertusuk tiada tara

Kelam pelupuk rona mata

Saat jiwa terlempar duka

Hantam hebat ribuan darah

Beriak ikatan hampa sudah



Bintang …

Terangi jalan hidup ini

Bayangan masa lalu hampiri diri

Kenangan perih siksa hati

Hantui gerak roda mimpi

Lekat tak menghilang

Bayangan itu selalu datang

Selalu mengatakan

Akulah kenangan



Bayangan …

Dapatkah kita berjalan

Dan bergandengan tangan

Buatku tersenyum dan nyaman

Jangan goda aku tuk

Meratap kesedihan

Tapi … panggil aku tuk

Lalui pelangi masa depan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun