Film dokumenter merupakan salah satu dari sekian banyaknya jenis film yang ada. Jika dibandingkan dengan jenis film lain seperti film fiksi ataupun film animasi, film dokumenter kurang diminati oleh masyarakat Indonesia. Salah satu faktornya dikarenakan masyarakat Indonesia lebih menyukai hiburan seperti drama, komedi, hal-hal mistis, dan lain sebagainya yang sering ditayangkan di bioskop. Genre tersebut memang lebih mudah untuk dipahami dan menarik bagi penonton. Selain itu, format dari film dokumenter yang terkesan serius dan berbentuk laporan dianggap kurang menarik bagi penonton. Format film dokumenter yang menampilkan wawancara, data, dan juga fakta dianggap kurang menghibur dan membosankan, terutama bagi penonton yang menginginkan sesuatu seperti cerita emosional dan dramatisasi. Kurangnya mediasi atau promosi terhadap film dokumenter yang berkualitas  juga mempengaruhi rendahnya minat masyarakat untuk menonton film dokumenter.  Â
Tapi dengan perkembangan teknologi yang semakin maju, muncullah beberapa platform yang memfasilitasi untuk mempromosikan film dokumenter kepada masyarakat. Platform seperti Youtube, Netflix, dan tempat streaming lain memberikan akses kepada Masyarakat untuk melihat atau menonton film dokumenter yang berkualitas dari berbagai topik. Tidak hanya menyajikan fakta, tapi juga dikemas dengan lebih menarik dan kreatif untuk memikat penonton. Dengan menggabungkan beberapa elemen seperti visual yang menarik, pembawaan yang tidak monoton dapat membuat penonton dapat menikmati dan merasa nyaman saat menontonnya. Adanya film dokumenter yang berkualitas dan mudah diakses ini memiliki potensi untuk diterima oleh masyarakat, bahkan di generasi muda seperti Gen-Z yang terbiasa terhadap film fiksi dan hiburan lainnya kemungkinan akan menonton film dokumenter juga nantinya.
Dengan pembawaan film dokumenter yang semakin menarik dapat membangun dan mengembangkan ekonomi, terutama di kota-kota yang kaya akan budaya dan memiliki potensi, contohnya Jember. Sebagai kota yang memiliki banyak budaya dan juga keindahan alam, Jember memiliki potensi untuk mengembangkan ekonomi melalui film dokumenter ini. Film dokumenter yang membahas tentang budaya lokal atau pariwisata dapat memberikan dampak positif bagi ekonomi kreatif di Jember. Dengan memanfaatkan film dokumenter sebagai media promosi, Jember akan berkembang dalam segi ekonomi berbasis kreatif.
1. Potensi Wisata AlamÂ
Jember mempunyai keindahan wisata alam yang luar biasa, khususnya di bagian Selatan. Wisata alam yang termasuk di sini adalah pantai. Pantai Payangan, Papuma, hingga Pantai Watu Ulo memiliki keindahan yang memukau seperti pasirnya yang putih dan ombak yang menantang. Meskipun sudah dikenal oleh beberapa orang, wisata tersebut harus dieksplorasi lebih dalam lagi untuk memunculkan keindahan alamnya. Salah satunya dengan film dokumenter yang mengangkat tentang pariwisata dapat menjadi media yang efektif untuk memperkenalkan Jember kepada penonton di luar sana. Selain untuk menarik wisatawan, film dokumenter bertema pariwisata juga bisa menarik perhatian investor untuk berinvestasi terhadap tempat wisata tersebut. Dengan menunjukkan potensi dari wisata yang belum sepenuhnya di eksplor, film dokumenter juga dapat membuka peluang bagi investor untuk berinvestasi dalam pembangunan fasilitas dan infrastruktur, yang nantinya akan mengembangkan atau menumbuhkan ekonomi dan membuka lapangan kerja baru bagi masyarakat Jember.
Sebagai contoh, sebuah film dokumenter yang menampilkan tentang keindahan alam Pantai Payangan, terkenal dengan pesona alamnya yang masih alami dan menawarkan panorama laut yang menakjubkan serta keanekaragaman hayati seperti terumbu karang yang memukau. Dengan mendokumentasikan keindahan alam di sekitar pantai, film dokumenter tersebut dapat menarik lebih banyak orang untuk datang. Tidak hanya meningkatkan jumlah wisatawan yang datang, tetapi juga dapat mendorong pengembangan usaha lokal di sekitar pantai yang akan mengangkat ekonomi di daerah tersebut.
2. Industri Kreatif
Tidak hanya wisata alam, Jember juga memiliki potensi yang besar dibidang kreatif. Keanekaragaman yang dimiliki oleh Jember membuat filmaker melihat potensi tersebut. Dengan film dokumenter yang menjadi sarana untuk mengeksplorasi dan mengangkat berbagai aspek dalam kehidupan masyarakat Jember. Memanfaatkan budaya dan keindahan alam, film dokumenter dapat mengangkat potensi ekonomi kreatif yang berdampak positif bagi pengembangan dan pemberdayaan masyarakat Jember.
Contohnya adalah Jember Fashion Carnival (JFC) yang dimana menjadi salah satu pertunjukan seni terbesar yang menjadi kebanggaan kota Jember. Acara tahunan yang menggabungkan fashion, pertunjukan, dan budaya lokal mencerminkan semangat inovasi dan kebersamaan. Film dokumenter tentang asal usul dan bagaimana cara membuat busana JFC dapat memberikan pengetahuan tentang perkembangan fashion. Film dokumenter ini dapat dianggap sebagai jembatan yang menghubungkan kreativitas lokal dengan industri fashion di luar sana. Selain itu, film dokumenter bertema JFC juga memberikan inspirasi bagi generasi muda untuk terjun dalam dunia fashion.
3. UMKM dan Produk Lokal
Film dokumenter juga dapat digunakan sebagai media untuk mempromosikan produk-produk lokal seperti kerajinan tangan. Tapi produk-produk tersebut hanya terbatas di pasar lokal saja. Film dokumenter tersebut tidak hanya memperkenalkan produk, tapi juga menggali cerita dibalik proses pembuatannya, keahlian dari pembuat, dan filosofi dari karyanya. Dengan adanya film dokumenter bertema UMKM dan produk lokal membuat UMKM yang awalnya sepi dari pembeli akhirnya ramai dan membuat orang penasaran.