Mohon tunggu...
Shabrina Ws
Shabrina Ws Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Menyukai pagi dan puisi. Novel yang sudah terbit diantaranya: Always Be in Your Heart, Betang, Lesus, Ping, Pelari Cilik, Rahasia Pelangi, Karena Hidup Hanyalah Sebuah Persinggahan, Sauh, dan Kisah dari Padang Rumput.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Yang Kita Miliki Saat Ini adalah Sekarang

27 September 2015   04:16 Diperbarui: 27 September 2015   10:19 221
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Beberapa hari ini, setiap pagi, saya menuliskan hal-hal yang harus saya kerjakan di secarik kertas bekas. Kertas itu saya letakkan di meja makan, yang sebenarnya fungsinya lebih ke meja serba guna. Saya memberi ceklist pada setiap point yang sudah saya kerjakan. Malamnya, saya periksa lagi, hal-hal apa saja yang berhasil saya kerjakan dalam seharian dan apa saja yang tidak bisa saya kerjakan.

Dulu, saya juga kadang menuliskan agenda di buku kecil yang saya bawa kemana-mana. Misalkan tanggal berapa harus kemana, harus mengerjakan apa, dll. Namun, cara seperti itu justru sering saya abaikan. Mungkin, karena buku itu saya simpan di tas, jadi tidak setiap saat saya lihat. Saya juga pernah menulis di ponsel. Sebenarnya ini terlihat jelas karena settingnya di layar utama, tapi tetap saja efeknya tidak sedalam ketika menulis di kertas.

Menulis target harian di secarik kertas, sedatil-detailnya, membuat saya takjub, betapa banyak hal yang harus saya lakukan. Ketika saya berhasil memberi ceklist pada nomor tertentu, saya segera memeriksa, hal apa lagi yang harus saya kerjakan. Dan itu menyenangkan.

Memang, bukan semua pekerjaan besar. Karena saya berusaha menulis detail apa saja yang harus saya kerjakan hari itu. Memindahkan minyak goreng dari plastik ke tempatnya, mencuci piring, menyapu dan ngepel. Membersihkan kamar mandi, merapikan rak buku, mengingatkan PR anak saya, membahas bersama pekerjaan anak saya, hingga buku apa saja yang harus saya baca, dan apa saja yang harus saya tulis.

Menulis target harian di kertas bekas yang saya taruh di tempat paling terjangkau, ternyata juga memudahkan untuk fokus, sehingga tidak banyak waktu terbuang sia-sia.

Kadang anak saya ikut memeriksa, apakah ada hal yang berhubungan dengan mereka? Biasanya anak pertama akan dengan senang hati ikut mengecek dan bilang, “Yang ini sudah.” sambil memberi ceklist.

Peristiwa ini, membuat saya merenung. Kita boleh mempunyai target besar jangka panjang, tapi hal paling nyata yang  kita miliki saat ini adalah: sekarang :)

Sumber Gambar: Dok. Pribadi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun