Ketidaksesuaian hasil pengukuran dan pembacaan dari alat antopometri dapat berdampak buruk terhadap penentuan status gizi anak bayi dan balita baik dari kesalahan pada cara pemasangan alat, penggunaan alat, hingga pada cara pembacaan hasil pengukuran.
Antopometri merupakan suatu metode untuk menilai ukuran, porsi dan komposisi tubuh manusia yang dapat digunakan sebagai acuan bagi para orang tua dan tenaga kesehatan untuk melakukan penilaian terhadap status gizi dan pertumbuhan anak serta bertujuan agar anak bisa mendapatkan tatalaksana sesuai dengan kebutuhannya. Pengukuran antopometri yang biasa dilakukan di posyandu berupa pengukuran berat badan, tinggi badan, lingkar lengan atas, dan lingkar kepala yang dilakukan oleh para kader posyandu. Namun, berdasarkan observasi di lapangan masih ditemukan ketidaksesuaian baik dari cara pemasangan alat, penggunaan alat, hingga pembacaan alat pengukuran antopometri.
Pelaksanaan program kerja penguatan pengetahuan dan praktik penggunaan alat pengukuran antopometri dilaksanakan pada hari Minggu, 18 Desember 2022 di Posyandu Mekarsari dan Posyandu Bina Karya.
Pada Posyandu Mekarsari, program kerja ini diikuti oleh 8 orang kader posyandu. Kegiatan dilaksanakan pada akhir kegiatan posyandu yang diawali dengan pemberian pre-test, pemberian materi berupa tata cara penggunaan alat-alat pengukuran antopometri yang biasa digunakan di posyandu, dan ditutup dengan post-test.
Sedangkan pada Posyandu Bina Karya, kegiatan diikuti oleh seluruh kader posyandu yang berjumlah 5 orang kader. Kegiatan dimulai dengan pemberian pre-test untuk mengetahui tingkat pengetahuan kader dalam penggunaan alat antopometri. Kemudian dilanjutkan dengan memberikan materi dan tanya jawab terkait cara penggunaan alat-alat antopometri yang dilanjutkan dengan pelaksanaan kegiatan posyandu. Selama kegiatan posyandu, dilakukan pengamatan secara subjektif terkait cara penggunaan alat-alat pengukuran antopometri yang meliputi pengukuran berat badan, tinggi badan, lingkar kepala, dan lingkar lengan atas yang dilakukan oleh para kader posyandu. Kemudian kegiatan ditutup dengan memberikan post-test untuk mengukur tingkat pengetahuan kader dalam penggunaan alat-alat antopometri.
Berdasarkan hasil pre-test dan post-test yang dilakukan kepada kader posyandu, kedua posyandu mengalami kenaikan tren antara pre-test dan post-test yang dilakukan. Peningkatan pengetahuan kader posyandu diharapkan dapat diimplementasikan pada saat kegiatan posyandu dalam melakukan pengukuran antopometri agar hasil pengukuran akurat sehingga pemetaan terhadap anak-anak stunting dapat berjalan optimal.
Dilaksanakan oleh    : Shabrina Nuril Zhafira -- Mahasiswa FKM UNDIP 2020
Dosen Pembimbing   :
- Dr. Cahya Tri Purnami S.KM., M.Kes
- Aditya Kusumawati S.KM., M.Kes
- Eka Yunila Fatmasari S.KM., K.Kes
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H