Mohon tunggu...
Shabrina Nur Aini
Shabrina Nur Aini Mohon Tunggu... Auditor - Universitas Airlangga

Saya adalah mahasiswa sarjana terapan program studi Keselamatan dan Kesehatan Kerja Universitas Airlangga yang memiliki minat terhadap dunia sains, matematika, dan manufaktur.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Antara Integritas dan Kontroversi: Profesional Integrity dalam Bayang-Bayang Malpraktik Aborsi

6 Januari 2025   06:29 Diperbarui: 6 Januari 2025   06:33 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Profesi medis memiliki tanggung jawab yang besar dalam menjaga kesehatan dan menyelamatkan nyawa manusia. Dalam menjalankan tugasnya, tenaga medis tidak hanya dituntut untuk menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi medis, tetapi juga harus menjunjung tinggi profesional integrity, yaitu sikap etis yang mencerminkan kejujuran, tanggung jawab, dan akuntabilitas. Profesional integrity menjadi landasan dalam pengambilan keputusan medis yang adil, etis, dan sesuai dengan standar profesi. Profesional integrity adalah prinsip mendasar yang menjamin praktik medis tetap berpijak pada nilai-nilai etika dan bertujuan untuk melindungi kesejahteraan pasien. (Beauchamp et al., 2022). Namun, dalam beberapa situasi, tenaga medis harus menghadapi keputusan yang penuh dilema etika, salah satunya adalah dalam kasus aborsi.

 

Aborsi, baik yang dilakukan secara medis atau karena alasan lainnya, merupakan salah satu isu kontroversial yang memunculkan berbagai pertimbangan etis, moral, dan hukum. Di banyak negara, termasuk Indonesia, aborsi dibatasi oleh peraturan yang ketat dan hanya diperbolehkan dalam kondisi tertentu, seperti untuk menyelamatkan nyawa ibu atau dalam kasus kehamilan yang tidak diinginkan karena pemerkosaan. Tindakan aborsi yang dilakukan tanpa mengikuti aturan yang jelas dapat menimbulkan risiko hukum, malpraktik medis, dan kerugian pada pasien, baik secara fisik maupun psikologis.Pelanggaran terhadap profesional integrity dalam penanganan kasus aborsi dapat menyebabkan malpraktik, baik karena kelalaian dalam menjalankan prosedur medis, ketidakjelasan dalam memberi informasi kepada pasien, maupun ketidaksesuaian antara keputusan medis dan hukum yang berlaku. Ketidaktepatan dalam keputusan medis terkait aborsi dapat memperburuk kondisi pasien dan berisiko menambah jumlah malpraktik dalam dunia kedokteran. (Wibowo, 2021).

Kasus-kasus malpraktik dalam aborsi sering kali disebabkan oleh kurangnya komunikasi yang jelas antara tenaga medis dan pasien mengenai konsekuensi medis dari aborsi, atau bahkan tindakan yang tidak sesuai dengan standar prosedur medis yang benar.Selain itu, keputusan mengenai aborsi juga dipengaruhi oleh faktor sosial, budaya, dan agama, yang sering kali memperburuk dilema etis yang dihadapi tenaga medis. Sebagai contoh, tekanan dari norma agama atau budaya dapat memengaruhi bagaimana seorang tenaga medis mengambil keputusan, meskipun hal tersebut bisa saja bertentangan dengan profesional integrity atau hukum yang berlaku.Mengingat betapa kompleksnya masalah aborsi, profesional integritymenjadi faktor yang sangat penting untuk mencegah terjadinya malpraktik.

 

Penguatan integritas profesional dalam pengambilan keputusan terkait aborsi akan melibatkan pendidikan etika medis yang lebih baik, pembekalan terhadap tenaga medis mengenai hukum dan norma sosial yang berlaku, serta pemahaman yang lebih dalam tentang bagaimana menjaga kesejahteraan pasien dalam kondisi yang penuh dilema ini. Dalam konteks ini, integritas profesional tidak hanya berkaitan dengan kompetensi teknis, tetapi juga dengan pemahaman dan penerapan nilai-nilai etika dalam setiap tindakan medis, termasuk dalam penanganan kasus aborsi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun