Mohon tunggu...
Shabrina Nawal Fitah
Shabrina Nawal Fitah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Seorang mahasiswi aktif di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Penulis suka menulis cerpen fantasi dan menggambar ilustrasi.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tari Sufi dalam Aspek Tasawuf

4 Desember 2023   17:15 Diperbarui: 4 Desember 2023   17:17 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Tari sufi dikenal dengan gaya tariannya yang unik dimana penari berputar secara terus menerus tanpa rasa pusing. Tari ini berasal dari Turki dan diciptakan oleh Jalaluddin Rumi, seorang filsuf sekaligus penyair asal Persia. Lalu, apakah tari diperbolehkan? Dalam ajaran islam, tari diperbolehkan selama sesuai dengan kaedah dan konteks ajaran Islam dan tidak adanya unsur penyimpangan di dalamnya.

Tarian ini diciptakan sebagai bentuk meditasi dan kecintaan orang-orang sufi pada Allah. Tari Sufi juga saling berkaitan dengan tasawuf. Tarian ini melibatkan ruh dan qalbu. Mereka memerlukan kefokusan dan ketenangan dalam menari agar rasa kasih dan cintanya tersampaikan. Dan dengan meditasi via menari ini, diharapkan keimanannya telah sampai pada kesempurnaan dan dapat menghilangkan hal-hal keji di dalam jiwa seperti rasa ego, nafsu, dan hasrat.

Karena fokusnya orang sufi dalam melakukan Tari Sufi dan sampainya iman dalam kesempurnaan, mereka merasa tenang dan tubuh mereka menari di luar kesadaran sehingga itu juga merupakan alasan mengapa mereka tidak merasakan pusing saat menari. Apabila mereka tidak fokus dan salah sedikit bisa menimbulkan tabrakan antar penari dan jatuh. Ini bagaikan tiga unsur kepribadian muslim dimana Islam, Iman, dan Ihsan harus seimbang agar. Jika salah satunya menurun atau hilang kendali, maka begitu juga pada kepribadian muslim yang mana akan jatuh dan dapat terjauhi dari kesempurnaannya iman dan rasa kasih Allah.

Karena itulah orang sufi melakukan pendekatan diri kepada Allah dengan cara menari juga. Selain itu, tujuan Tari Sufi juga untuk mempertahankan praktikum ajaran Islam yang bermaksud untuk menahan gempuran sekularisasi yang sangat kuat di Turki.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun