Judul Film: Kim Ji Young, Born 1982
Genre: Drama
Durasi: 118 menit
Sutradara: Kim Do Young
Rating: R
Mulai Tayang : 20 November 2019
Film ini diadaptasi dari novel yang berjudul Kim Ji Young, Born 1982 yang berasal dari Korea Selatan. Film ini menceritakan tentang kisah seorang wanita bernama Kim Ji Young seorang wanita karier yang harus keluar dari pekerjaannya di suatu perusahaan karena ia hamil dan menjadi ibu rumah tangga. Ji Young merasa berat dan hampa karena ia harus menjalani keseharian sebagai seorang ibu rumah tangga. Meskipun ia menikah dengan pria yang dicintainya, ia merasa harus berusaha keras membesarkan anak perempuan mereka.
Dae Hyeon, suaminya merasa kalau ada sesuatu yang menjanggal berada dalam diri Ji Young. Dae Hyeon memperhatikan bahwa kehidupan telah membebani istrinya. Namun, Ji Young mengelaknya. Ia meyakini bahwa ia baik-baik saja dan tidak ada yang salah dalam dirinya. Suaminya yang semakin khawatir dengan keadaan Ji Young mulai mendatangi psikiater dan bercerita tentang apa yang dialami istrinya.
Dae Hyeon mengatakan kalau istrinya di waktu tertentu berubah menjadi orang lain. Terkadang bicaranya sangat mirip dengan ibunya, lalu seperti sahabat lama yang telah meninggal saat melahirkan dan juga neneknya yang sudah meninggal. Keadaan yang diceritakan oleh suaminya tersebut menandakan kalau Ji Young menderita depresi karena jenuh dengan aktivitas yang dilakukan berulang-ulang tiap harinya. Ia semakin kehilangan jati dirinya sendiri.
Lalu pada suatu waktu ia bertemu dengan mantan atasannya dahulu. Mereka bertemu di sebuah cafe untuk membicarakan tentang perekrutan pekerjaan baru di perusahaan yang didirikan oleh mantan atasannya dahulu. Mantan atasannya meminta bekerja sama dengan Ji Young kembali. Dengan senang hati, Ji Young menerima tawaran tersebut. Lalu Ji Young mendiskusikannya dengan suaminya. Akhirnya, suaminya memutuskan untuk melakukan cuti orangtua.
Namun, saat Ji Young memberitahu ibu mertuanya, beliau sangat marah karena beliau merasa kalau wanita itu harusnya merawat anak dan mengurus rumah tangganya, bukannya malah bekerja. Ini menunjukkan bahwa ia dihadapkan dengan tekanan dari lingkungan dengan sistem patriarki dalam budayanya.