Sampangan, Semarang (09/08/22) - Indonesia memiliki lebih dari 64 juta pelaku UMKM dengan jumlah tenaga kerja yang diserap lebih dari 177 juta. Menariknya, mayoritas atau lebih dari 90% dari pelaku UMKM di Indonesia adalah pelaku usaha mikro. Dengan kata lain, Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan tulang punggung perekonomian Indonesia. Hanya saja, satu kendala yang sering dihadapi pelaku usaha mikro dalam upaya memperluas usahanya adalah kapasitas dalam mengelola keuangan. Tantangan bagi pelaku UMKM di tengah pandemi Covid-19 saat ini menjadi semakin berat. Kementerian Keuangan menyebutkan bahwa terdapat 4 sektor yang paling tertekan akibat wabah Covid-19, salah satunya adalah UMKM.Â
Banyaknya UMKM di Kelurahan Sampangan membuat perekonomian di wilayah tersebut cukup maju. Namun di masa pemulihan ekonomi pasca Covid ini banyak UMKM yang masih perlu beradaptasi dengan keadaan. Sehingga pengenalan potensi UMKM masih rendah. Sehingga diperlukan adanya pendampingan untuk meningkatkan perekonomian Kelurahan Sampangan.Â
Maka dari itu, mahasiswa KKN Tim II Universitas Diponegoro Tahun 2021/2022 di bawah bimbingan Bapak Ari Wibawa Budi Santosa., ST., MT. melakukan pendampingan dan pengembangan UMKM Gudeg Pituji dengan tujuan agar penjualan gudeg meningkat serta pelanggan semakin banyak yang berkunjung di Warung Makan tersebut. Kegiatan dilaksanakan pada Minggu, 9 Agustus 2022 pukul 10.00-13.00 WIB. Mahasiswa KKN Tim II yang berperan melakukan pengembangan berasal dari jurusan Akuntansi, Ilmu Komunikasi, Psikologi, Peternakan, dan Teknologi Pangan.
Gudeg Pituji merupakan salah satu UMKM bidang makanan berlokasi di Kelurahan Sampangan tepatnya di Jalan Menoreh Raya No. 71 Sampangan dengan jam operasional 09.00-15.00 WIB. Asal mula nama Gudeg Pituji yaitu angka "pitu siji" yang berarti tujuh satu dalam bahasa jawa yang merupakan nomor rumah yang digunakan untuk menjalankan usaha tersebut. Pak Ramelan dan istrinya, sebagai pemilik UMKM Gudeg Pituji, memulai bisnisnya karena banyaknya permintaan untuk dimasakkan gudeg untuk acara atau hajatan. Hidangan yang disajikan dalam seporsi Gudeg Pituji ini berisi nasi, sayur nangka muda sebagai gudeg, dan disajikan bersama kuah santan kental (areh), ayam kampung, telur, tempe, tahu dan sambal goreng krecek. Harga satu porsi gudeg komplitnya dengan telor dipatok dengan harga Rp13.000.
Dalam upaya meningkatkan perekonomian UMKM pasca covid, kegiatan yang dilakukan Mahasiswa KKN Tim II Universitas Diponegoro antara lain memberikan Edukasi Pemilihan Bahan dari Produk Peternakan, Edukasi Pasca Produksi, Pendampingan Pengelolaan Keuangan Melalui Aplikasi BukuKas, serta Pengelolaan tata ruang untuk meberikan kenyamana pelanggan. Sehingga luaran yang dihasilkan berupa Booklet/Modul Pengelolaan Keuangan UMKM, Akun Aplikasi BukuKas Gudeg Pituji, Booklet Pemilihan Produk Peternakan, dan Foto Produk Gudeg.
Dosen Pembimbing : Ari Wibawa Budi Santosa, ST., MT.
Nama Mahasiswa : Adi Nugroho, Andirra Salwa Alunia Putri, Andria Frisca, Maulana Asy Syarofi, dan Shabrina Almira
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H