Mohon tunggu...
Shabrina
Shabrina Mohon Tunggu... Mahasiswa - Halo! Saya Shabrina Mahasiswi Jurusan Pendidikan Masyarakat, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Pendidikan Indonesia.

Menulislah bila isi pikiran dirasa sudah tidak bisa diungkap dengan lisan.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Yayasan Taman Baca Inovator: Terlahir dari Kesadaran Sang Pendiri akan Pentingnya Minat Membaca

17 Desember 2021   22:30 Diperbarui: 17 Desember 2021   22:46 389
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Taman Bacaan Masyarakat (TBM) yang tumbuh dari, oleh, dan untuk kepentingan masyarakat, merupakan salah satu indikasi penting di bidang pendidikan dan sekaligus merupakan perwujudan tanggung jawab masyarakat terhadap layanan pendidikan. Hal ini penting karena pendidikan bukan hanya sebatas pendidikan formal saja, tapi sebuah proses yang berlangsung sepanjang hayat melalui jalur pendidikan formal, non-formal, dan informal.

Ditelusuri dari pertumbuhan dan perkembangannya, Taman Bacaan Masyarakat (TBM) bukan merupakan sesuatu yang baru tetapi sudah ada sejak lama ketika masyarakat mulai mendirikan tempat membaca dan menyewakan buku yang pada umumnya adalah buku cerita dalam bentuk novel atau komik. Tempat yang demikian berada di tengah-tengah pemukiman masyarakat, diselenggarakan oleh dan untuk masyarakat. Melihat pentingnya mencerdasakan masyarakat dengan membaca, pada awal tahun 1950-an Pemerintah mendirikan Pustaka Rakyat yang kemudian berkembang menjadi Taman Bacaan Masyarakat (TBM).

Pendidikan  non-formal adalah  beraneka warna  bentuk  kegiatan  pendidikan  yang terorganisasi  atau  setengah  terorganisasi yang berlangsung di luar sistem persekolahan yang  ditujukan  untuk melayani  sejumlah besar kebutuhan  dari berbagai  kelompok penduduk, baik tua maupun muda. Beberapa kegiatan pendidikan non-formal, seperti program pelatihan, program keterampilan, program pemberdayaan perempuan, program kesetaraan, program pendidikan berkelanjutan, dll.

Pada tulisan ini, penulis akan mengulas salah satu Taman Bacaan Masyarakat (TBM) yang pusatnya berlokasi di Jakarta Selatan, DKI Jakarta, yakni Yayasan Taman Baca Inovator. Taman Baca Inovator terbentuk dari keyakinan pendirinya bahwa minat baca yang tinggi sangat penting dalam pendidikan anak dan pembentukan karakter anak. Rendahnya budaya baca, minimnya akses untuk materi bacaan yang baik dan bermutu adalah faktor utama mengapa minat baca anak-anak kita di Indonesia cukup rendah menjadi. Hal tersebut menjadi alasan seberapa pentingnya pendiri mendirikan yayasan ini. Selain itu, banyak sekolah belum optimal dalam menumbuhkan kebiasaan membaca bagi para siswanya. Minimnya variasi buku-buku perpustakaan di sekolah serta kondisi perpustakaan yang kurang memadai membuat perpustakaan sekolah kurang menarik untuk siswa. Faktor ekonomi tentunya juga memainkan peran penting. Tidak jarang ditemukan anak-anak harus bekerja sebagai pencari nafkah sepulang sekolah. Hal ini tentu menyita waktu belajar serta waktu membaca anak. Kemajuan teknologi juga membuat kegiatan membaca sebagai suatu kegiatan yang dianggap membosankan. Akses ke hiburan seperti games playstation, games online, sosial media Facebook, televisi dan lainnya cukup mudah didapatkan.

Mengapa menggunakan nama "Inovator"? 

Tidak mudah menjadi seorang penemu sesuatu hal yang baru, diperlukan kreativitas, out side the boks way of thinking, keberanian, deteminasi yang tinggi dan ketekunan luar biasa. Hal-hal inilah yang menginspirasi pendiri untuk mengambil nama "inovator" dengan harapan bahwa salah satu dari anak-anak yang membaca di Taman Bacaan ini dapat menjadi seorang pribadi yang memiliki semua karakter di atas dan menjadi seorang Penemu.

Untuk itu, Taman Baca Inovator juga mengadakan berbagai program menyenangkan untuk menarik minat anak untuk datang dan membaca. Program kegiatan didesain berhubungan dengan buku-buku kami. Program tersebut diantaranya, yaitu hari kreativitas/art and craft, English day, Reading Contest, dan lain-lain. Taman Baca Inovator berfokus pada buku-buku anak, tapi juga menyediakan buku-buku umum. Seringkali para ibu-ibu datang mengantarkan anak-anaknya membaca dan juga ikut melihat dan membaca bila menemukan buku yang menarik. 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun