Biogas. Biogas memiliki hubungan yang erat dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan nomor 13, yaitu tindakan untuk mengatasi perubahan iklim. Biogas merupakan sumber energi terbarukan yang dihasilkan melalui proses dekomposisi bahan organik, seperti limbah pertanian, limbah makanan, dan kotoran hewan.Â
Zero waste menjadi isu yang menarik dalam pengabdian masyarakat HIMANO. Dengan membawakan tema "Transformasi Limbah Organik Menjadi Energi Terbarukan: Mendorong Gerakan Zero Waste Lifestyle" melalui PengolahanKegiatan Pengabdian Masyarakat oleh Himpunan Mahasiswa Rekayasa Nanoteknologi Universitas Airlangga dilaksanakan pada tanggal 16 September dan 23 September 2023 yang dihadiri oleh masyarakat RW 05 Babatan-Labansari, Kelurahan Dukuh Sutorejo, Kec. Mulyorejo Surabaya dan panitia kegiatan. Kegiatan Pengabdian Masyarakat berkolaborasi dengan SDGs Center Universitas Airlangga membahas tentang sosialisasi Biogas Zero Waste Lifestyle dan demonstrasi pembuatan reaktor biogas yang dilakukan di tempat RW 05 Babatan-Labansari, Kelurahan Dukuh Sutorejo, Kec Mulyorejo Surabaya.
Sabtu, 16 September 2023, masyarakat diberikan kertas pretest dengan jumlah 8 soal mengenai pemahaman pengolahan sampah organik, biogas, dan SDGs. Kemudian, dilanjutkan dengan kegiatan sosialisasi terkait materi SDGs  dan pemilahan, pemanfaatan sampah organik maupun anorganik serta pengertian singkat dari biogas beserta pemaparan video singkat terkait cara pembuatan biogas.Â
Materi ini disampaikan oleh pemateri kegiatan pengabdian masyarakat, yaitu mahasiswa dari Rekayasa Nanoteknologi. Kegiatan tersebut menjadi sarana dan forum edukasi dari Mahasiswa kepada Masyarakat sebagai bentuk pengabdian guna mentransfer ilmu dan pengetahuan. Kami secara aktif melakukan tanya jawab dengan warga untuk menjalin komunikasi dan penerapan teknologi yang lebih terarah. Kegiatan dihadiri oleh warga sebagai partisipan beserta ketua RT RW Desa Sutorejo dan dipantau oleh perwakilan SDGs Center Universitas Airlangga.Â
Sabtu, 23 September 2023, pembuatan dua reaktor biogas yang dilakukan bersama masyarakat. Kegiatan ini dipandu oleh mahasiswa Rekayasa Nanoteknologi. Masyarakat beserta pengurus Desa berkumpul di sebuah tempat terbuka untuk bersama-sama menyaksikan pembuatan reaktor ini. HIMANO menyediakan seluruh kebutuhan selama proses pembuatan. Warga secara aktif terlibat, mulai dari persiapan, pengenalan dan fungsi alat, hingga pemasangan seluruh komponen reaktor telah selesai. Kegiatan ini berlangsung selama kurang lebih 3--4 jam dengan antusiasme warga yang turut hadir. Sama seperti kegiatan di Minggu pertama, perwakilan SDGs Center juga menghadiri guna memantau jalannya acara.
Sebagian besar warga mengaku senang dengan adanya pengabdian masyarakat, karena selain mendapat pengetahuan baru, kegiatan ini menjadi ajang berkumpul dan silaturahmi antar warga. Hal ini diungkapkan oleh Aliyah, warga RW 05 Dukuh Sutorejo. Mereka memperoleh pengetahuan yang selama ini mungkin belum didapatkan. Terlebih mengenai isu lingkungan dan bagaimana upaya untuk membantu mengurangi hal tersebut dengan memanfaatkan limbah organik menjadi sesuatu yang berdaya guna. Aliyah berharap pengabdian masyarakat ini mendapat dukungan dan partisipasi penuh dari Universitas dan Pemerintah.
"Nantinya kita akan mengaplikasikan ilmu yang kita dapat sehingga daerah lingkungan daerah kita dapat lebih bersih," ujar Aliyah.
Pengabdian masyarakat ini menekankan gerakan zero waste untuk tidak menghasilkan sampah dengan cara mengurangi kebutuhan, menggunakan kembali, dan mendaur ulang. Zero waste tidak melibatkan pembakaran maupun penimbunan seperti yang pada umumnya dilakukan pada limbah. Harapannya, pengabdian masyarakat ini dapat membuka pemikiran masyarakat tentang pentingnya pengolahan limbah. Jika mereka mampu menerapkan pengolahan limbah ini, bukan tidak mungkin Surabaya mencapai kota tanpa limbah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H