Perkembangan yang pesat dalam bidang teknologi, segala hal yang di modernisasi, membawa kita pada era dimana berbagai macam hal dapat dilakukan dengan praktis dan mudah.Â
Hampir seluruh aspek kehidupan manusia dapat ditemukan di dunia virtual atau dunia maya. Munculnya alat komunikasi yang dianggap serba efektif dan efisien, serta berbagai platform sosial media menciptakan ruang kehidupan baru untuk saling berinteraksi satu sama lain dengan cepat dan mudah.Â
Tak heran jika kebanyakan manusia modern seolah-olah menjalani hidupnya dalam dua dunia, yaitu kehidupan di dunia nyata dan kehidupan di dunia virtual. Namun, beberapa waktu terakhir ini, manusia cenderung menghabiskan waktunya pada dunia virtual. Hal ini yang kemudian membawa manusia melupakan hakikat hidup manusia itu sendiri terutama sebagai makhluk yang membutuhkan sosialisasi secara langsung dengan manusia yang lainnya.
Fakta bahwa manusia cara manusia berkomunikasi berubah sangat drastis tidak bisa menghilangkan hakikat manusia sebagai makhluk sosial yang pada dasarnya manusia akan berbagi perasaannya dengan orang lain, entah itu keluarga hingga teman terdekatnya.
Sebagai makhluk hidup, manusia memiliki dua sisi yang dapat kita lihat, yaitu sebagai individu dan sebagai makhluk sosial. Sebagai individu, manusia dalam bertindak cenderung menjurus pada kepentingan - kepentingan pribadi. Menurut Dr. A Lysen, kata individu berasal dari bahasa latin individuum yang memiliki arti "tak terbagi". yang dimaksud dengan tak terbagi disini adalah manusia dilahirkan di dunia sebagai makhluk individu yang tidak terpisah antara jiwa dan raganya.Â
Manusia sebagai makhluk individu manusia terdiri atas unsur fisik dan psikis yang kemudian dikenal sebagai biopsikofisikal yang terbawa sejak lahir. Potensi - potensi biopsikofisikal ini apabila berinteraksi dengan serangkaian situasi lingkungan yang terungkap dalam tindakan dan perbuatan, serta reaksi mental psikologis manusia akan membentuk kepribadian.
Manusia sebagai makhluk individu dalam perkembanganya tidak lagi bermakna kesatuan jiwa dan raga, tetapi akan menjadi manusia yang khas dengan corak kepribadiannya. pertumbuhan dan perkembangan individu ini dipengaruhi oleh beberapa faktor yang terdiri dari beberapa pandangan yaitu sebagai berikut :
Pandangan Nativistik
Pandangan ini menjelaskan bahwa pertumbuhan individu akan dipengaruhi oleh faktor dari individu itu sendiri, seperti bakat dan potensi yang dimiliki individu tersebut, termasuk pula faktor gen (turunan dari orang tua). Misalnya, sang ayah merupakan penyanyi, maka sang anak akan menjadi penyanyi pula.
Pandangan Empiristik
Pandangan ini bertolak belakang dengan pandangan nativistik, dimana pandangan ini menyatakan bahwa pertumbuhan individu semata-mata ditentukan atas dasar faktor lingkungan. lingkungan dari individu tersebut yang akan menentukan pertumbuhan seseorang.