"PMK ini mengatur tentang pemberian intensif berupa subsidi PPh 21 Impor, dan pengurangan PPh Pasal 25 sebesar 30 persen." kata Wishnutama.
"Terdapat perluasan di sektor industri, termasuk pariwisata dan yang mencakup perhotelan, restoran, biro perjalanan wisata, dan usaha wisata lainnya serta ekonomi kreatif seperti fotografi, periklanan, perfilman, dan lainnya." ungkap Wishnutama Kusubandio. Hal ini sebagai bentuk langkah mitigasi terhadap industri pariwisata dan ekonomi kreatif sektor yang terdampak parah akibat Covid-19 ini.
Wishnutama pun juga menghadiri G20. G20 merupakan kumpulan 20 negara, termasuk Indonesia yang memiliki perekonomian terbesar di dunia. Virtual meeting "The Extraordinary G20 Tourism, Ministers" beberapa waktu lalu, bertujuan untuk membicarakan sektor pariwisata kedepannya serta langkah apa yang dilakukan masing-masing negara dalam menghadapi Covid-19 ini dalam sektor Pariwisata. Dalam Virtual Meeting kali ini turut mengundang negara tamu, seperti Spanyol, Singapura, Swiss, dan Yordania, serta pimpinan the Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD), the United Nations Worl Tourism Organization (UNWTO) dan the World Travel & Tourism Council (WTTC).
Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Wamenparekraf) Angela Tanoesoedibjo juga mewakili Indonesia dalam pertemuan dengan para menteri pariwisata negara-negara ASEAN dalam "Special Meeting of the ASEAN Tourism Ministers (M-ATM) on Coronavirus Disease 2019 (COVID-19)" untuk memperkuat kerja sama pariwisata dengan negara-negara ASEAN. Pada Rabu malam (29/4/2020).
"Melihat perkembangan dan hasil riset diperkirakan bahwa Pandemi Covid-19 ini akan menurun di awal bulan Juni. Hal ini bisa dicapai tentunya jika masyarakat dapat menjalankan imbauan pemerintah dalam menghadapi pandemi ini." kutipan Wishnutama dalam akun instagram nya @wishnutama, Selasa (28/04/2020).
Jika benar pandemi ini berakhir, Wishnutama menyatakan bahwa wisatawan domestik akan mengalami kelonjakan, masyarakat dihimbau bersiap diri akan hal itu agar para pelaku sektor Pariwisata bersiap diri menyambut melonjaknya pariwisata paska pandemi Covid-19. Kemenparekraf juga mendorong ASITA (Association of the Indonesia Tours and Travel Agencies) untuk memiliki platform digital demi mengatasi lonjakan wisatwan pascapandemi Covid-19.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H