Teknologi pendidikan mengacu pada penerapan alat, perangkat, dan sistem teknologi untuk mendukung, meningkatkan, dan memfasilitasi proses belajar dan mengajar. Teknologi ini mencakup segala sesuatu mulai dari perangkat keras (komputer, tablet, proyektor) hingga perangkat lunak (aplikasi pembelajaran, platform e-learning, Â sumber daya digital) yang dirancang untuk mendukung keterlibatan siswa dan pencapaian guru. Contoh teknologi dalam pendidikan antara lain:
 1.) Alat Pembelajaran Digital: Perangkat lunak pendidikan, aplikasi interaktif, dan permainan edukatif yang membantu anak belajar dengan cara yang menyenangkan dan efektif.
 2.) Pembelajaran Online: Penggunaan Internet untuk mengakses materi pelajaran, mengikuti kursus virtual, dan berpartisipasi dalam diskusi online.
 3.) Sumber Daya Multimedia: Penggunaan video, animasi, audio, dan grafik untuk menjelaskan konsep pembelajaran.
 4.) Alat Kolaborasi Digital: Platform seperti Google Classroom dan Microsoft Teams yang memungkinkan siswa dan guru  berkolaborasi secara online dalam proyek dan tugas.
 5.) Sistem Manajemen Pembelajaran (LMS): Platform  yang membantu mengelola aktivitas pembelajaran, penilaian, dan komunikasi antara guru dan siswa.
 Secara umum tujuan utama pemanfaatan teknologi dalam pendidikan adalah untuk Meningkatkan akses dan kualitas pembelajaran, Membantu mempersonalisasi pembelajaran hal ini memungkinkan siswa untuk belajar dengan cara yang paling sesuai dengan kebutuhan dan gaya belajar mereka, dan Meningkatkan efisiensi dalam hal pengelolaan materi pembelajaran, penilaian, dan komunikasi antara guru, siswa, dan orang tua. Dengan kata lain, teknologi dalam pendidikan menyediakan alat dan metode baru untuk memperkaya pengalaman belajar, mengatasi hambatan, dan meningkatkan efektivitas pendidikan di era digital. Adapun  pertanyaan-pertanyaan penting yang mendorong kita memikirkan dampak ganda teknologi dalam konteks pengasuhan anak.
 Ada ruang untuk perdebatan mengenai topik ini.
 Peningkatan Akses:
 1.) Pembelajaran Jarak Jauh dan Akses Global: Teknologi memperluas peluang akses bagi anak-anak di lokasi terpencil dan mereka yang memiliki keterbatasan fisik. dengan melakukan Pendidikan daring dengan menggunakan  Platform pembelajaran online, konferensi video, dan materi digital menjadikan pendidikan lebih inklusif.
 2.) Sumber belajar yang besar: Aplikasi dan perangkat lunak pembelajaran memberi anak-anak akses interaktif ke berbagai topik, sehingga meningkatkan variasi sumber belajar.
 3.) Pembelajaran yang Dapat Disesuaikan: Teknologi memungkinkan pembelajaran disesuaikan dengan kebutuhan individu dan gaya belajar, memberikan peluang lebih besar bagi anak berkebutuhan khusus dan anak yang belajar dengan kecepatan berbeda.
Â
Penurunan Kualitas:
 1.) Ketergantungan  Teknologi: Ketergantungan yang berlebihan pada teknologi dapat menyebabkan anak kehilangan keterampilan penting yang diperoleh melalui interaksi langsung, seperti Keterampilan sosial, keterampilan berpikir kritis, dan kreativitas.
 2.) Ketimpangan kualitas pembelajaran: Teknologi meningkatkan akses, namun tidak semua anak memiliki perangkat atau koneksi internet yang tepat. Hal ini menimbulkan kesenjangan  kualitas pendidikan antara mereka yang memiliki akses penuh dan mereka yang tidak memiliki akses penuh.
 3.) Gangguan: Teknologi dapat menjadi sumber gangguan. Anak-anak mungkin lebih fokus pada permainan dan media sosial dibandingkan pada konten pelajaran sebenarnya, sehingga dapat mempengaruhi kualitas pengalaman belajar mereka.
Â
Jadi, Menemukan keseimbangan adalah hal yang penting ketika memanfaatkan teknologi dalam mengasuh anak. Teknologi meningkatkan akses, namun kualitas sangat bergantung pada cara teknologi digunakan. Guru dan orang tua harus berperan aktif dalam membimbing anak-anak untuk melihat teknologi sebagai alat pembelajaran yang efektif dan bukan sebagai gangguan.
Â
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H