Mohon tunggu...
shabillaintan amaly
shabillaintan amaly Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Koleksi buku

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Yuk Kenali Tentang Law Of Attraction

22 Desember 2023   22:36 Diperbarui: 22 Desember 2023   22:57 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pernah gak sih kalian mendengar tentang Law Of Attraction? sebagain dari kita mengenal Law of Attraction sebagai hukum ketertarikan.  Namun, menurut definisi lain artinya adalah kemampuan atau ketertarikan dari apa yang kita pikirkan serta menarik fokus perhatiannya dalam kehidupan dan terus berfantasi tentang rasanya mendapatkan apa yang kita impikan, maka suatu saat impian tersebut dapat terwujud.

Pada abad ke-20, Salah satu teori psikolog yang dimiliki gestalt yang di dasarkan pada ilmu tentang cara kerja otak manusia, seiring dengan Law of Attraction. Psikologi Gestalt adalah aliran psikologi yang didirikan di Jerman pada awal abad ke-20 oleh Max Wertheimer (1880-1943), Kurt Koffka (1886-1941), dan Wolfgang Kohler (1887-1967). Teori ini memiliki pandangan tentang pembelajaran tidak hanya tentang rangsangan dan respon namun juga tentang prinsip prinsip di balik presepi manusia, dan hukum-hukum yang berlaku yang mengatur otak manusia memandang dua sisa yang berbeda yaitu hukum ketertutupan dan kesamaan.

Dalam pandangan filosofi hukum ketertarikan hal utama mengacu terhadap pemikiran postif yang akan berdampak positif bagi kehidupan seseorang. Dan sebaliknya, pemikiran negatif juga menghasilkan hal serupa. Artinya pola pikir dalam beberapa aspek yang mencakup memilki peran penting.

Bagaimana dengan prinsip Law of Attraction? 1. Pahami prinsip Law of Attraction
Konsep dasar utama adalah hukum tarik menarik. Memahami tentang bagaimana mengatur pola pikir, perasaan, dan energi yang akan mempengaruhi terhadap realitas kita dalam kehidupan termasuk berimajinasi, merasakan kegembiraan, kepuasaan dan rasa syukur seolah-olah semuanya telah terwujud.
2. Tentukan tujuan yang jelas
Buatlah tujuan sejelas mungkin, sebelum kita mengusahakan sesuatu alahkah baiknya kita memiliki tujuan jelas dan keinginan untuk mewujudkan apa yang kita inginkan supaya terorganisir.
4. Menjaga pikiran positif
Membiasakan diri untuk menerapkan affirmation positif terhadap diri sendiri dengan menggunakan bahasa yang baik, memaafkan sekaligus berterimakasih kepada diri sendiri danhindarilah pikiran negatif dan keraguan yang dapat merusak energi positif dalam diri kita, termasuk juga keluh kesah atau penggunaan kata-kata negatif. Mungkin ini terdengar seperti sihir, padahal sebagian besae pikiran kita bisa diciptakan untuk menjadi kenyataan. Tapi ingat ya! Ini bukan hanya sekedar harapan semata namun juga tentang usaha yang lebih besar.

Lalu bagaiamana menerapkan Law of Attraction untuk kita yang memiliki sedikit pemahaman tentang hal itu?
1. Berpikir positif
Pada dasarnya, pikiran kita seperti sebuah logam magnet yang bisa menarik hal-hal yang sejalan dengan energi kita. Hukum tarik menarik percaya bahwa kita dapat meraih sesuatu yang kita inginkan dengan sugesti positif dan sebaliknya jika kita memikirkan hal negatif maka yang terjadi terkadang tidak sesuai dengan apa yang ingin wujudan dikarenakan pikiran kita yang membatasi diri untuk berkembang. Oleh karena itu, sangatlah penting untuk menjauhkan diri dari hal negatif di media sosial teori Law of Attraction percaya bahwa sikap positif bisa diperoleh di lingkungan positif pula dan penting untuk memelihara pikiran positif.

2. Konsentrasi pada tujuan
Tidak hanya sekedar fokus pada pikiran positif, Namun juga berkomitmen menjalankan kegiatan positif setiap hari dan fokus pada tujuan apa yang kamu inginkan. Hindarilah rasa takut untuk memulai suatu hal yang baru, karena nyatanya pikiran negatif akan memperhambat proses perkembanganmu.

3. Selalu bersyukur
Salah satu cara sederhananya adalah rutin menulis hal baik yang terjadi setiap harinya, termasuk sikap affirmation positif, artinya ucapan atau pernyataan positif yang dikatakan berulang kali kepada diri sendiri dengan tujuan mengubah pola pikir negatif menjadi positif. Dan dengan cara bersyukur tidak hanya membuatmu merasa di hargai dengan apa yang kamu usahakan selama ini walaupun baru hanya ditahap berproses.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun