Secara teologis, dakwah Islam mempunyai dua tujuan. Pertama, bagi masyarakat yang belum mengenal Islam, dan kedua, bagi yang belum mengenal Islam, dakwahnya biasanya masyarakat Islam itu sendiri.
Kami mengundang dan mengimbau Anda untuk belajar tentang Islam, memeluknya, dan mengamalkan ajarannya.
Di sisi lain, dalam kalangan umat Islam sendiri, dakwah dapat diartikan sebagai permohonan atau imbauan untuk mengamalkan ajaran Islam secara kafa dan menerapkannya dalam kehidupan bermasyarakat.
Dakwah modern atau dakwah kontemporer adalah dakwah yang menggunakan peralatan teknologi modern dengan tiga indikator yaitu dakwah yang menggunakan teknologi modern, materi dakwah yang modern, dan dakwah yang menggunakan media modern.
Sejarah awal perkembangan dakwah modern di Indonesia dimulai pada masa Orde Lama, yakni pada masa rezim Presiden Sukarno pada tahun 1945 hingga tahun 1966.
Pada periode ini, Dawa meletakkan landasan nilai-nilai. Kehidupan keagamaan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Pemerintahan saat itu dibentuk oleh koalisi yang menggunakan perkataan dan perbuatan berorientasi Islam untuk memikat masyarakat agar berusaha mewujudkan nasionalisme dan komunisme.
Da'i dalam bahasa Arab berarti fa'il, pokok bahasan atau subyek suatu kegiatan. Kedudukannya merupakan unsur pertama dalam sistem dan proses dakwah.
Oleh karena itu kehadiran atau kehadirannya sangat penting baik dalam mencapai tujuan maupun dalam menciptakan persepsi Islam yang benar dan otentik.
Dalam Islam, kata ``Da'i'' mengacu pada orang yang tugasnya mendorong dan mendorong orang lain untuk mengikuti dan mengamalkan ajaran Islam.
Seorang Da'i sering disebut dengan "Mubarig" (orang yang mengajarkan ajaran Islam) oleh banyak orang.