Mohon tunggu...
Shabila Sekarwati
Shabila Sekarwati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa di Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta

Hobi membaca, kadang-kadang juga nulis

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Pupuk Organik Kotoran Kambing, Alternatif ketika Pupuk Subsidi Langka

14 April 2024   17:33 Diperbarui: 14 April 2024   17:39 473
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pemerintah Indonesia membatasi jumlah pupuk subsidi pada tahun 2024 ini karena keterbatasan anggaran. Pupuk NPK Phonska merupakan pupuk subsidi yang juga dibatasi penjualannya sehingga masyarakat khususnya petani kesulitan memperoleh pupuk. Padahal, kebutuhan tanaman akan unsur hara tidak memandang langka atau tidaknya pupuk. Pupuk organik dapat menjadi solusi ketika pupuk subsidi langka.

Pupuk organik dapat berbentuk padat, yaitu dengan memanfaatkan kotoran hewan seperti kambing. Pupuk organik dari kotoran kambing memiliki kadar Nitrogen dan Kalium yang cukup tinggi dibandingkan dengan pupuk kandang lainnya. Pupuk kotoran kambing mengandung unsur makro lain berupa Fosfor serta mengandung unsur mikro berupa Kalsium, Magnesium, Sulfur, Besi, Tembaga, dan Natrium.

Cara membuat pupuk dari kotoran kambing cukup mudah dan bahan yang dibutuhkan juga mudah diperoleh. Kotoran kambing perlu difermentasi supaya unsur haranya stabil dan lebih mudah diserap tanaman. Berikut bahan, alat, dan langkah-langkah membuat pupuk dari kotoran kambing yang dapat Anda ikuti.

Bahan:

1. Kotoran kambing kering

2. Air bersih

3. EM4 pertanian

Alat:

1. Sekop

2. Mesin penggiling atau alat untuk menumbuk

3. Tong

4. Pengaduk

5. Karung atau terpal

6. Gayung atau watering pot

Langkah-langkah:

1. Kumpulkan kotoran kambing yang sudah kering ke dalam wadah, seperti bak atau karung!

2. Pisahkan kotoran kambing dari benda asing!

3. Hancurkan kotoran kambing dengan mesin penggiling atau alat penumbuk untuk memperoleh kotoran kambing yang lebih halus!

4. Campurkan EM4 dan air di dalam tong dengan takaran 1:1 (1 tutup botol EM4 untuk 1 liter air) sembari diaduk supaya merata!

5. Siramkan larutan EM4 pada hamparan kotoran kambing yang telah dihaluskan!

6. Tutup kotoran kambing yang telah diberi EM4 menggunakan terpal atau karung selama 14 hari dan aduk setiap hari!

7. Pupuk kotoran kambing yang telah difermentasi selama 14 hari siap digunakan. Tanda pupuk yang siap digunakan yaitu kering, remah, dingin, dan tidak berbau.


Referensi:

Lubis E, Munar A, Barus WA, et al. 2023. Pelatihan fermentasi kotoran kambing menjadi pupuk di Desa Banjaran Raya. Jurnal Pengabdian Masyarakat, 4(3): 169-175.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun