Mohon tunggu...
shafira adlina
shafira adlina Mohon Tunggu... Freelancer - Seorang Mamah Blogger, Asesor dan Fasilitator.

Jadilah pengubah keadaan dan bukan menjadi korban dari perubahan. Temui aku juga di https://www.ceritamamah.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Refleksi Hari Pahlawan dalam Keluarga di Era Digital

10 November 2021   19:51 Diperbarui: 15 November 2021   10:22 439
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
olahan pribadi dengan canva.com

Kenapa saya sebut peran-peran? Karena sebagai manusia kita memiliki banyak peran. Saya menjadi seorang ibu bagi kedua anak saya, juga menjadi seorang istri, anak, menantu, tetangga, kakak, adik, bloger, penulis, asesor juga trainer.

Percayalah kita sesungguhnya adalah manusia dengan multiperan. Tentu kita sepakat bahwa definisi pahlawan tadi sudah diartikan secara luas, sosok pahlawan bahkan hadir di sekitar kita bahkan keluarga kita sendiri.

Memaknai pahlawan dengan menjalankan peran dengan kesungguhan. Mulai dari dalam keluarga. Kita dapat berjuang bekerja keras sesuai kewajiban kita.

Teman-teman sadar ga sih, banyak pahlawan di sekitar kita?

Mulai dari sosok orang tua kita, yang jelas banyak memperjuangkan kebahagiaan lahir dan batin kita semenjak kecil. Mereka memang patut disematkan sebagai pahlawan dalam keluarga.

Jelas ibu kita mengandung selama 9 bulan, betapa fisik dan mentalnya terkuras dengan kepayahan dari kehamilan persalinan. Rasa sakit yang dialami bahkan hingga taruhan nyawa dialaminya. Setiap Ibu adalah pahlawan bagi anaknya, ia berjuang demi untuk menghantarkan anaknya ke dunia. Perjuangan ibu pun tidak berhenti sampai persalinan. Ia membesarkan anak penuh perjuangan, menghadapi rasa kantuk rela menyusui kita di gelapnya malam. Penuh cinta dan kasih sayang menghadapi segala ompol dan rewelnya kita sewaktu kecil.

Begitupun para ayah yang rela membanting tulangnya untuk menghidupi keluarga. Harmonisasi perjuangan mereka sampai kita dewasa ini adalah yang harus kita sadari. 

Tidak hanya orang tua. Kehadiran orang-orang sekitar kita juga bagai pahlawan. Saya sadari ada di dalam diri suami dan keluarga suami. Kenapa? Karena mereka memilihkan IndiHome sebagai provider internet di rumah yang membantu transformasi pekerjaan saya ke dunia digital.

Transformasi Pekerjaan Ke Dunia Digital

Semenjak pandemi ini, pekerjaan saya sebagai asesor salah satu Lembaga Sertifikasi di Indonesia juga terkena imbasnya. Beberapa kali kami harus mengadakan uji sertifikasi secara online.

Dengan teknologi dan internet memang sudah tidak ada jarak geografis yang menghalangi aktivitas tanpa batas. Begitu juga beberapa kali uji sertifikasi yang kami laksanakan di salah satu BUMN Indonesia.

Kurang lebih ada 30 peserta yang mengikuti dan tersebar di seluruh Indonesia. Penunjang utama keberhasilan dari uji saat itu tentu teknologi komputer dan internet.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun