orang tua adalah sebuah profesi yang tidak pernah ada sekolahnya. Kebanyakan dari kita berlomba-lomba ingin menjadi orang tua, ayah, ibu yang baik.
MenjadiMayoritas kita menyangka bahwa ilmu parenting hanya bisa didapatkan dari sebuah seminar, workshop, atau video youtube bahkan postingan instagram para parenting enthusiast.
Bukan, bukan itu. Menjadi orang tua juga tentang merawat, menumbuhkan, menegakkan konsep, potensi dan eksistensi fitrah kita. Iya, fitrah. Fitrah kita sebagai Ibu, Fitrah kita sebgai ayah.
Kita ini tidak hanya membesarkan seorang manusia untuk bisa makan dan minum sendiri. Namun, tahapan-tahapan ini juga merawat diri kita agar fitrah keayahan dan peran keibuan kita sejati muncul.
Bagaimana prosesnya?
Kita tidak akan terampil karena sekadar tahu. Kita tidak akan terampil jika hanya berlatih satu-dua kali latihan. Kita butuh effort untuk menjadi orangtua yang baik.
Sebelum itu yang paling penting adalah mengenali apa itu fitrah dan pahami proses menumbuhkan fitrah yang telah Allah berikan pada kita.
Ibaratnya gawai, setiap manusia memiliki ragam aplikasi. Aplikasi ini yang harus kita bangkitkan. Agar mampu menjadi potensi dan eksistensi dengan kompetensi relevan sehingga mampu memikul tanggung jawan dan peran.
Pelihara dan tumbuhkanlah fitrah dan peran-peran keayahan dan keibuan kita, selanjutnya kita akan bahas masing-masing peran ini secara spesifik.
Semoga bermanfaat, salam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H