Percayakah bahwa di setiap pribadi seseorang pasti memiliki jiwa keberanian? Termasuk pada orang yang dikatakan penakut sekalipun. Contohnya saja kisah yang pernah aku alami beberapa tahun yang lalu, mungkin sekitar enam tahun yang lalu.... Seperti biasa, pulang kerja aku selalu naik bus kota. Saat aku naik ke bus, tiba-tiba saja ada segerombolan pria yang mencoba menghalang-halangi di depan pintu, ada juga yang memegangi kakiku, tapi aku cuek saja. Mungkin mereka cuma iseng, pikirku. Karena bus lumayan penuh aku tak kebagian tempat duduk jadi aku berdiri, iseng aku meraba saku belakang celana dan aku sadar kalau Hp yang aku simpan di sana tak ada lagi, langsung saja pikiranku melayang pada segeromabolan pria iseng di belakangku, pasti mereka nih yang mengambil HP ku *jaman itu HP masih merupakan barang yang wahh...*. Saat itu juga aku menoleh ke arah mereka. "Hehh....mana HP ku?!!" "HP apa Mbak? Kita ga tau apa-apa kok." jawab salah satu dari mereka "Halah!! ga usah bohong, aku tahu, pasti kalian yang ambil HP ku kan? Mana kembaliin!! Gertakanku ternyata tak membuat mereka mengaku *terang aja, copet dilawan, hehehehe....*, kemudian kucoba berteriak pada pak kondektur, "Paaakkk...itu lho mereka ngambil HP ku." Masih sia-sia juga ternyata, pak kondektur dan penumpang lain cuek bebek tak menghiraukan teriakanku, mungkin karena takut pada gerombolan itu. Akhirnya dengan nekad aku datangi gerombolan itu yang ada di bagian bus paling belakang, aku tarik baju salah satu dari mereka. Dan entah mengapa, tiba-tiba mereka mau mengembalikan mengembalikan HP ku. "Nih Mbak HP nya..." *horeeee......* Setelah itu banyak penumpang turun, termasuk gerombolan pria tadi. Aku pun dapat tempat duduk, saat duduk itu aku mulai berpikir, koq aku tadi bisa seberani itu ya? Padahal selama ini kan aku dikenal sebagai orang pendiam dan sedikit penakut. [caption id="attachment_88784" align="alignnone" width="450" caption="ilustrasi (shutterstock)"][/caption] Ternyata motivasi dan kebutuhan itu bagai dua sisi mata uang. Ketika kebutuhan datang kemudian mendesak, dari situ motivasi akan ikut terpompa untuk mewujudkan kebutuhan. Termasuk di saat mendesak, sehingga tanpa sadar kita termotivasi untuk keluar dari desakan itu. *Sebenarnya tulisan ini aku tulis saat acara latihan menulis cepat di acara blogshop jogja 060310 kemarin, tapi karena aku tak punya laptop maka aku menulisnya di kertas, kemudian dikumpulkan ke admin bersama tulisan-tulisan lain untuk dinilai. Karena hanya diberi waktu 10 menit aku lupa tak memberikan judul, untung Pak Pepih baik hati mau memberikan judul untuk tulisanku ini....
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H