Contoh workshop yang dibuka misalnya saja cara membatik, membuat shibori, membuat kue, menjahit, sablon, public speaking, dan sebaginya. Sedangkan yang pernah saya ikuti di antaranya adalah workshop pembuatan ecoprint. Kegiatannya seru dan menyenangkan. Benar-benar menambah ilmu, dan diajari hingga bisa membuat sebuah karya.
Kalau ingin mengikuti workshop-workshop yang diadakan, teman-teman harus aktif mencari informasi di media sosial yang terkait atau di kampung tempat tinggalmu.
Merupakan sebuah program dari Dinas Kebudayaan yang memfasilitasi anak-anak sekolah untuk mengunjungi museum-museum di Daerah Istimewa Yogyakarta.
Namun, karena pandemi Covid-19 menerjang dan ada kebijakan bersekolah dari rumah untuk seluruh sekolah sehingga membatasi aktivitas mereka, maka program ini dialihkan ke usia dewasa dan dibuka untuk masyarakat umum hingga sekarang.
Setiap hari (Senin s.d. Jumat) ada kunjungan ke dua museum dengan tiga bus warna-warni menyerupai karakter Tayo yang disukai anak-anak. Kegiatan ini ada dua jenis, yaitu reguler dan mandiri. Perbedaannya hanya pada transportasi yang digunakan, sedangkan tiket museum, snack, serta makan siang, semuanya gratis. Oh iya, di setiap museum akan didampingi edukator, sehingga tak sekadar berkunjung tanpa tahu apa-apa setelahnya.
Untuk pilihan museumnya, sudah ditentukan oleh pihak Dinas Kebudayaan. Total museum yang bisa dikunjungi berjumlah 38, semuanya tersebar di seluruh Provinsi DIY (kecuali di Kabupaten Kulonprogo).