Mohon tunggu...
Mesha Christina
Mesha Christina Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengumpul kepingan momen.

Menulis juga di blog pribadi www.shalluvia.com || Kadang jalan-jalan, kadang baca buku, kadang menulis, dan yang pasti doyan makan.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Bahagia Adalah...

9 Juni 2011   03:25 Diperbarui: 26 Juni 2015   04:43 922
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bahagia adalah.... Bahagia adalah mampu mengalahkan trauma untuk mengendarai sepeda motor. Tak perlu memohon-mohon pada orang lain untuk memberikan tumpangannya di jok belakangnya. Bahagia adalah tidur siang setiap hari, meski hanya satu atau dua jam. Mengistirahatkan mata yang selalu kerja rodi di depan monitor. Bahagia adalah bebas makan coklat semaunya, berapa saja, dalam bentuk apapun. Tanpa pernah merasa takut akan datangnya teror migrain. Bahagia adalah mereguk secangkir teh hijau tubruk di malam hari. Dan keesokan hari, membasuh wajah dengan ampas yang tak terminum. Bahagia adalah bersama para sahabat, menonton 22 pria berkejaran memperebutkan bola. Dalam ruang tamu gelap, kami berteriak bersama. Sambil sesekali saling mencengkeram, karena histeris. Bahagia adalah mengelilingi kota Jogja dari atas sadel, dengan kawan-kawan. Tanpa membandingkan sepeda yang kami pakai, jelek atau bagus. Bahagia adalah menikmati semilir angin di musim gugur, yang mulai membawa aroma salju. Dan memandang dedaunan yang menguning, melepas masa baktinya. Bahagia adalah berdiri di jalan setapak, sejauh mata memandang tak akan nampak di mana ujungnya. Menggelitik hati untuk mengikuti jalan itu. Bahagia adalah duduk dengan punggung saling bersandar bersamanya. Saling bercerita tentang apapun, yang membuat kami tersenyum kecil bahkan tertawa lepas. Bahagia adalah menghirup dalam-dalam udara di pagi hari. Dengan kaki mengayuh pedal perlahan dan wajah ditempa sinar matahari, menuju tempat bekerja. Bahagia adalah mengamati jarum-jarum air, yang jatuh dari atas langit. Menghujam tanah di depan, kemudian meninggalkan aroma parfum  termahal sedunia. Bahagia adalah menghabiskan tumpukan buku di rak kamar. Yang telah lama bersabar, menunggu untuk dijamah dan dibaca. Bahagia adalah berkumpul bersama kawan-kawan. Di manapun itu, asalkan bisa berbagi cerita-cerita konyol, absurd, gila, dan tak masuk akal. Bahagia adalah mendengarkan lagu-lagu dengan irama menghanyutkan. Mengantarkan ke negeri antah berantah, untuk bertemu dengannya. Bahagia adalah berebut remote televisi dengan ibu. Aku ingin sepak bola, ibu ingin sinetron. Dan akhirnya bapak-lah yang menengahi kami. Bahagia adalah bertukar kado dalam acara tertentu, dengan teman-teman di kantor. Berdebar-debar saat membukanya dan mengetahui apa isinya. Bahagia adalah bercengkrama menghabiskan malam dengan saudara perempuan. Menceritakan kembali kisah-kisah lucu di masa kecil, lalu tertawa karenanya. Bahagia adalah berdiam di dalam kamar, terisak haru mengenang hal-hal yang pernah membuat senang. Kemudian bertanya, kapan akan terulang kembali. Bahagia adalah ketika mampu mengikhlaskan hal-hal yang ternyata memang bukan milikku. Tanpa pernah mengharapkannya lagi. Dan... Bahagia adalah menyadari bahwa ada begitu banyak hal kecil  lain, yang membuat senang dan bersyukur pada-Nya. [caption id="attachment_113164" align="aligncenter" width="300" caption="happiness is... (agyl777 on flickr)"][/caption] *terinspirasi dari note 'Happiness' Leanita di fesbuk... :p

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun