Mohon tunggu...
Mesha Christina
Mesha Christina Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengumpul kepingan momen.

Menulis juga di blog pribadi www.shalluvia.com || Kadang jalan-jalan, kadang baca buku, kadang menulis, dan yang pasti doyan makan.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Kenang-kenangan dari Studio Biru

22 Desember 2010   06:50 Diperbarui: 26 Juni 2015   10:30 267
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dari kunjungan Canting ke Studio Biru yang keberapa kalinya hari Minggu (19/12) kemarin, kami mendapatkan banyak (mungkin ribuan) pengalaman yang berkesan. Salah satunya bisa dilihat di 1000 Burung Kertas Video #1 yang diposting oleh Mas Gugun atau yang sudah dituliskan oleh Ika dalam 'Sarang Bersenyum'. Saya pun juga ingin membagikan sesuatu. Sesaat sebelum kami meninggalkan Sudio Biru, Mas Rendra sebagai pendamping anak-anak di sana memberikan selembar kertas folio yang di atasnya tertulis rangkaian aksara Jawa. Tulisan tersebut ditulis oleh Nurwanto, salah satu anak penghuni studio biru yang saat gempa tahun 2006 kemarin dikira sudah meninggal karena tertimpa reruntuhan. Tanpa sengaja kertas itu terbawa di dalam tas saya, dan baru kemarin lusa saya tersadar karena diingatkan oleh Sasha. [caption id="attachment_79242" align="aligncenter" width="300" caption="kenang-kenangan dari studio biru (dok. pribadi)"][/caption] Jadilah malam harinya saya berusaha memecahkan 'teka-teki' itu. Saya yang sudah lama sekali tak bersinggungan dengan aksara Jawa dibuat puyeng, hanya mendapat satu paragraf saja. Akhirnya saya meminta adik saya, Inez untuk memecahkan 'teka-teki' itu. Dan berikut ini adalah tulisan Nurwanto ketika sudah disalin ke dalam huruf latin: Topan Katrina Wayah tengahé dina Senèn, Agustus 2005, topan Katrina ngantem pesisir kulon laladan negara bagian Louisiana, Mississipi lan Alabama, Amerika Serikat. Angin sindhung riwut sing nggawa medhung playuné nyandhak 240 kilometer saben jam iki pranyata mung kalah hebat ditanding tsunami sing nglarug laladan Asia Tenggara 26 Desember 2004. Lamun tsunami sing sumberé ing Samodra Hindia kuwawa ngelèr korban pati kliwat 300.000 uwong ing 13 negara Benua Asia lan Afrika. Topan Katrina sing sumberé saka Teluk Mèksiko ora luput nggawa korban pati kliwat 10.000 uwong. Kutha sing paling ancur diterjang topan Katrina yaiku New Orleans ing negara bagian Louisiana.Kutha sing dumunung ing subapan bengawan Mississipi iku mèh 80 persen papané luwih cendhèk rata-rata 3 meter saka lumahé banyu segara. Ora mokal kiwa tengen kutha iku digawé tanggul dhuwur supaya ora kalebon banyu saka bengawan Mississipi lan telaga Ponchartrain jebol lan kutha New Orleans keblebek jeroné 3 meter nganti 8 meter. Ora mokal cacahé korban pati tanpa wilangan. Rampung Karya : Nurwanto [caption id="attachment_79248" align="aligncenter" width="300" caption="nurwanto ngumpet (dok. goodreads jogja)"]

12929267011255092472
12929267011255092472
[/caption] Awalnya saya mengira tulisan tersebut sebuah dongeng, namun ternyata mengisahkan tentang badai Katrina yang melanda negara Amerika pada 2005 lalu. Dan menurut saya dan Inez, ini tak sekedar membaca tulisan Jawa dan menyalinnya ke dalam tulisan latin saja, namun benar-benar seperti memecahkan 'teka-teki', kami cukup dibuat puyeng karena dalam penulisan huruf Jawa tersebut ada beberapa hal yang membuat kami bingung (kadang membuat kami tertawa) yang dibuat Nurwanto, diantaranya : 1. Hampir semua aksara bå ditulis dengan aksara ngå. Aksara bå dan ngå memang mirip, kalau ngå memiliki 'kaki' satu, bå memiliki 'kaki' dua. 2. Kurang bisa membedakan bunyi antara é, ê, dan è, sehingga sandhangan yang digunakan pun sering keliru, apakah pepet (untuk mengubah bunyi menjadi ê) atau taling (untuk mengybah bunyi menjadi é dan è). 3. Suku kata yang pelafalannya berbunyi ya seharusnya ditulis begitu juga, contoh: asia (dibaca asiya), seharusnya ditulis (h)asiya, bukan (h)asi(h)a. [caption id="attachment_79254" align="aligncenter" width="300" caption="di gubuk itu kami berbagi keceriaan (dok. goodreads jogja)"]
12929280551971518993
12929280551971518993
[/caption] [caption id="attachment_79271" align="aligncenter" width="300" caption="anak-anak studio biru dan pendamping mereka, mas rendra (dok. goodreads jogja)"]
129292908085943528
129292908085943528
[/caption] [caption id="attachment_79433" align="aligncenter" width="300" caption="narsis bersama di depan studio biru (dok. canting)"]
12930008061572655458
12930008061572655458
[/caption] Terlepas dari itu semua, kami salut pada Nurwanto dan anak-anak Studio Biru lainnya yang memiliki semangat belajar begitu tinggi, tentunya tak hanya bahasa Jawa tapi semua pelajaran yang diajarkan di sekolahnya, meskipun tempat yang selama ini dugunakan belajar bersama begitu memprihatinkan. Impian dan cita-cita mereka begitu banyak. Melihat hal tersebut, saya dan teman-teman Canting merasa wajib bergerak untuk membantu mereka. Karena itu, digagaslah gerakan #1000burungkertas. Seperti anak-anak di Studio Biru, kami juga memiliki cita-cita, mewujudkan harapan dan kecerian di mana-mana, khususnya di Studio Biru. [caption id="attachment_79258" align="aligncenter" width="300" caption="terbangkan satu burung kertasmu (dok. goodreads jogja)"]
12929284271519078058
12929284271519078058
[/caption] Bagi teman-teman yang ingin ikut mewujudkan gagasan kami tersebut, silakan follow @burung_kertas di twitter, bergabung dengan 1000burungkertas di facebook, atau email ke info_1000burung@yahoo.co.id untuk mengajukan pertanyaan. Terbangkanlah satu burung kertasmu, agar cepat terkumpul #1000burungkertas, dan terwujudlah harapan & keceriaan itu... :)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun