Mohon tunggu...
Shahnaz Apsari Maghfirah
Shahnaz Apsari Maghfirah Mohon Tunggu... -

Saya suka menulis , musik, dan jalan-jalan.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Hari Ini Tak Akan Ada Lagi di Esok Hari

28 Juni 2014   18:29 Diperbarui: 18 Juni 2015   08:25 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kita adalah sepasang sepatu Selalu bersama tak bisa bersatu Kita mati bagai tak berjiwa Bergerak karena kaki manusia Kita memang seperti sepatu. Berjalan pun langkah kita selalu berbeda. Aku kadang berjalan di depan, dan kamu sedang di belakang. Kadang tak bisa memungkiri kamu di depan dan aku yang di belakang. Untuk sejajar pun seperti tak ada kesempatan. Dan seperti itulah kita. Aku bahkan menyadari, aku kadang seperti api yang sedang meluap-luap tak beraturan, dan sadarkah kesalahanmu selama ini? Kau tak pernah berusaha menjadi air sejuk yang memadamkan apiku, malah dengan terlihat jelas kau yang ku kira Angin, berubah menjadi Api juga. Lalu Jika api dan api bersatu, bagaimana bisa padam. Kita sadar ingin bersama Tapi tak bisa apa-apa Cinta memang banyak bentuknya Mungkin tak semua bisa bersatu Tak pernah di pungkiri juga bahwa di hati kita yang terdalam, masing-masing berucap ingin bersama selalu. Tapi takdir tuhan sepert ingin selalu memisahkan. Ego kita terlalu tinggi untuk saling meminta belas kasihan dan mengagungkan ikatan dari ucapan kita 1 tahun lalu.Pertengkaran seperti apalagi yang tidak pernah kita lakukan. Kita sama-sama lupa apa yang kita inginkan sejak awal. Kita lupa dengan tujuan awal kita untuk memutuskan bersama. Kita hanya saling menginginkan posisi teratas, sapa yang paling kuat, dan siapa yang paling tangguh. Sayangnya, tak ada dari kita yang ingin mengalah. Iya, mata dan hati kita telah tertutup. Esok mungkin tiada lagi yang seperti ini. Setiap waktu dalam kehidupan pasti berputar. Kehidupan kadang berjalan baik, dan kadang tidak. Saat kau masih disini, hiduplah sepenuh hatimu. Karna suasana seperti hari ini mungkin tak akan ada lagi esok hari. Ntah apa ada yang salah dari pertemuan kita setahun lalu. Apa sebenarnya kita terlalu memaksakan suatu hal yang sebenernya kita tahu bahwa itu tak akan terjadi. Menyesal hari ini bukan suatu solusi yang pantas untuk kita jalankan hari ini. Akan ada seseorang yang menginginkanmu dengan segenap hati. Tapi, dia begitu sulit untuk di jumpai. Jika kau menemukan seseorang seperti itu di suatu tempat. Hanya dia yang terindah. Maka genggam tangannya. Karna kekasih sepertinya mungkin tak akan ada lagi esok hari. Berhenti, kita harus berhenti saling memaksa. Berlarilah. Carilah seorang yang menurutmu sempurna. Jangan lagi menoleh ke belakang :)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun