Pendidikan merupakan akar dari suatu bangsa. Banyak hal  yang dapat terjadi dari tingkat pendidikan yang diperoleh oleh seorang manusia. Melalui pendidikan, seseorang dapat membedakan baik dan buruk, benar dan salah. Filsafat dalam pendidikan merupakan landasan pemikiran yang memberikan arah, tujuan, dan pendekatan terhadap proses pembelajaran.Â
Filsafat memberikan keyakinan dalam pengembangan bidang pendidikan untuk hasil yang lebih baik. Filsafat membantu menganalisis, memahami dan menentukan konsep pengembangan pendidikan sehingga dalam praktiknya, diharapkan pendidikan akan dapat menjadi lebih bermakna, terarah dan relevan dengan kebutuhan individu, masyarakat dan dunia.
Filsafat idealisme adalah salah satu filsafat yang menekankan pentingnya nilai dan ide. Berasal kata Idea yang berarti ide atau pemikiran, Idealisme merupakan aliran filsafat yang memiliki pemahaman bahwa pengetahuan dan kebenaran tertinggi adalah ide.Â
Filsafat ini sering dikaitkan dengan toko-tokoh filsafat seperti Plato, yang menekankan dunia ide merupakan kebenaran tertinggi. Selain Plato, Immanuel Kanr juga menghubungkan idealisme dengan moralitas, etika dan akal budi.
Secara historis, aliran idealisme pertama kali dirumuskan dan diperkenalkan oleh Plato pada abad ke-4 sebelum Masehi. Hal ini membuat Plato dikenal sebagai Bapak Idealisme. Dalam jurnal penelitian yang dikutip oleh Rusdi (2013), Herman menyatakan bahwa idealisme adalah pandangan yang menganggap alam sebagai manifestasi dari pikiran.Â
Selain itu, ia menegaskan bahwa substansi duni berasal dari alam pikiran dan hal-hal yang bersifat materi dapat dijelaskan melalui jiwa.
Prinsip utama dari idealisme ini yakni, idealisme oercaya bahwa pikiran atau ide lebih penting daripada dunia material. Pendidikan idealisme cenderung menekankan pada pengembangan pemikiran yang abstrak an nilai-nilai moral. Selain itu idealisme bertujuan untuk membentuk individu yang berkarakter dan bermoral tingi sesuai dengan nilai-nilai ideal.
Filsafat idealisme memiliki pengaruh yang besar dalam implementasi pendidikan. Walaupun idealisme sering dianggap abstrak, prinsip-prinsipnya tetap relevan dalam membentuk karakter peserta didik yang mampu mengajarkan etika dan mendorong pembelajaran yang berbasis nilai.Â
Peran guru dalam idealisme dipandang sebagai sosok teladan dan dianggap sebagai pembimbing moral, yang bertugas membantu siswa memahami konsep-konsep abstrak dan nilai-nilai yang bersifat universal.
 Berkaitan dengan hal ini, merode pembelajaran yang dapat digunakan cenderung bersifat diskusi, dialog, dan refleksi yang bertujuan menggali ide-ide dan nilai-nilai dari peserta didik. Pendidikan di Indonesia saat ini dapat dikatakan cukup selaras dengan pemahaman filsafat idealisme.
Kurikulum merdeka memberikan tujuan pendidikan idealisme untuk individual melalui rasa syukur terhadap Tuhan sebagai pencipta melalui kegiatan berdoa sebelum dan setelah melaksanakan kegiatan pembelajaran. Adapun tujuan pendidikan idealisme bagi kehidupan sosial adalah perlunya persaudaraan sesama manusia. Karena dalam spirit persaudaraan terkandung suatu pendekatan seseorang kepada yang lain.Â