Mohon tunggu...
sugeng harjono
sugeng harjono Mohon Tunggu... -

Mencoba berbagi dengan sedikit pengetahuan yang ku miliki

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Ternyata Ada yang Mengambil Hatiku

28 Juli 2013   22:44 Diperbarui: 24 Juni 2015   09:54 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam kehidupan di kampung kami yang jauh dari hiruk pikuk masalah di ibu kota, hubungan antar individu dalam bermasyarakat selalu ganyeng. Tidak terlalu banyak sekat yang menjadi pembeda antar kami dalam bermasyarakat, malah kami selalu rukun. Namun begitu kadang ada saja sedikit permasalahan yang bisa menjadi bahan omongan bagi sebagian teman yang lain, jadi bahan perbincangan antar kampung.

Intinya kami selalu damai dan bisa memahami perbedaan meskipun kenyataannya diantara kami memang berbeda. Namun apakah perbedaan itu menjadi sisi penyekat diantara kami dalam bermasyarakat ?!? tentu saja tidak. Dan hal ini sudah terbukti dalam beberapa hari kemarin saat ada anggota masyarakat kami yang berduka, anggota masyarakat kami yang meninggal. Kami semua, masyarakat yang beragam ini bisa menyatu dalam melakukan fardhu kifayah tersebut. Menyatu, guyub rukun tanpa ada sekat yang membuat kami harus menjaga jarak.

Dan satu point yang saya dapatkan saat kami berkumpul tersebut bahwa selama ini di masyarakat kecamatan Kediri kabupaten Tabanan ada dikotomi di masyarakat awam bahwa ormas keagamaan besar yang ada di kecamatan kami hanya Muhammadiyah dan NU. Namun dalam melakukan fardhu kifayah ini ada satu tambahan lagi yang di pahamai oleh masayrakat awam di daerah kami (meskipun sebenarnya pemahaman ini salah) bahwa selain 2 oramas keagamaan itu ada satu lagi yang diakui oleh kebanyakan mereka. Seperti yang terucap dari salah satu tokoh vocal yang saya kenal.

“Dalam melakukan tugas fardhu kifayah ini saya berterima kasih untuk teman-teman dari Muhammadiyah, dari NU dan dari PKS yang bisa bersama-sama melakukan yang terbaik dari hari kejadian sampai terlaksannya penguburan”

Wah dari satu kalimat yang terucap itu bisa saya ambil kesimpulan bahwa PKS bisa diterima oleh masyarakat awam di daerah kami karena eksistensi keberadaan mereka yang memang dirasakan secara nyata oleh masyarakat meskipun dalam pemberitaan media PKS selalu dibullying, selalu dicitrakan buruk.

Selamat buat PKS yang bisa mengambil hati kami masyrakat awam. Salam 3 besar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun