Mohon tunggu...
sugeng harjono
sugeng harjono Mohon Tunggu... -

Mencoba berbagi dengan sedikit pengetahuan yang ku miliki

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Aku Gak Suka Jempol

20 Mei 2012   07:41 Diperbarui: 25 Juni 2015   05:04 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13374994991226500973

Sudah sekian lama mempunyai akun di facebook, tapi tidak sampai se-galau seperti sekarang ini. Sampai kegalauan ku aku wujudkan dalam bentuk tidak membuka akun nya beberapa waktu. Karena tidak membuka akun di facebook, status ku dari dulu tetap saja status yang jadul. Padahal saat baru-barunya kenal akun sekitar 3-4 tahun, semua harus di share di situs pertemanan nomer satu ini. Apa yang membuatku sampat segalau itu, tidak alain adalah jempol yang berserakan dan ada kalanya dengan sedikit "memaksa". Semestinya tidak ada yang salah dengan fenomena jempol (like this) ini namun koq sepertinya tidak ada adabnya. Ada status yang melow, serius, ngocol, dan sebagainya yang tidak ada sangkut pautnya dengan pemilik status mendapat jempol gratisan bahkan ada yang sampai ribuan (tapi yang ribuan ini sekarang sudah sedikit berkurang) atau ada status yang berisi karakter yang mengambarkan icon sesuatu namun jempolnya melebihi jumpah karalter yang di tulis. Kalau yang membuat status sebuah intitusi atau perusahaan publik yang bertujuan untuk menginformasikan kepada khalayak, bisa aku mengerti kalau mendapat jempol sampai ratusan karena yang ngelike itu menunjukan bahwadia respect dengan pemberitaan / informasinya. Kalau pribadi, tentunya kacamata yang bisa saya baca berbeda dengan status dari perusahaan publik itu (contohnya portal berita ataupun radio online). Seorang facebookers membuat status, statusnya sedang sedih karena anjingnya mati ditabrak orang dan sang penabrak melarikan diri. Kemudian dia membuat status di facebook "Pleky ku sayang, nasibmu malang benar hari ini. Ditabrak lari oleh orang yang tidak bertanggung jawab :((" tahu-tahu mendapat like this ratusan. Mungkin kalau aku yang membaca , interpretasiku dengan status itu adalah sang pembuat status di syukurin karena anjingnya yang sering menggangu orang itu sekarang sudah mati ditabrak lari :lol: Memang banyak orang yang keranjingan jempol di facebook, tapi diri ini tidak sampai untuk ngikut meskipun terlihat tidak gaul. Biarlah yang suka jempol itu anakku yang sekarang baru berumur 3 bulan lewat 20 hari yang suka jempol. Biarlah si Labibku saja yang memwakili diriku untuk memberi dan me"ngemut" jempolnya sendiri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun