[caption caption="sumber: www.aktual.com"][sumber: www.aktual.com]
Â
Tidak semua penjualan kredit dapat memberikan keuntungan. Bisa dilihat dari keadaan ekonomi masyarakat Indonesia. Hampir sebagian besar keadaan ekonomi masyarakat Indonesia dapat dikatakan tidak baik. Maka, penjualan kredit akan selalu meningkat dari hari ke hari. Namun, kebanyakan orang lebih senang ketika mendapatkan suatu barang dengan cara kredit tapi tidak pada saat pembayaran.
Oleh karena itu, perusahaan harus menetapkan kebijakan penjualan kredit agar perusahaan bisa mendapatkan laba dan terhindar dari kerugian akibat dari penjualan kredit
 ***
PENETAPAN KEBIJAKAN KREDIT
Faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya investasi dalam Piutang :
- Volume penjualan kredit: Semakin banyak produk yang dijual dengan cara kredit maka semakin besar pula piutang yang timbul.
- Syarat pembayaran (termin), semakin lama masa kredit, semakin besar invesatasinya.
- Ketentuan tentang pembatasan kredit, batasan kredit dapat berupa kuantitatif (plafon kredit, semakin besar plafon kredit perpelanggan makin besar investasi yang diperlukan) dan kualitatif (selektif terhadap pelanggan kredit, makin ketat seleksi akan semakin memperkecil investasi dalam piutang).
- Kebijakan pengumpulan piutang, pengumpulan piutang dapat bersifat aktif (menggunakan debt collector) pengumpulan piutang lebih tepat waktu tetapi perlu tambahan biaya pengumpulan piutang, atau pasif yaitu keyakinan bahwa debitur menepati janji, maka resiko tertunggaknya piutang lebih besar.
- Kebiasaan membayar dari para langganan, apabila sebagian besar pelanggan membayar pada masa diskon (termin 2/10;n/30), maka membutuhkan investasi lebih kecil, tetapi jika pelanggan membayar pada hari ke 30 atau bahkan menunggak, perlu investasi yg besar
Â
Kebijakan Penjualan Kredit
Kebijakan penjualan kredit adalah serangkaian keputusan yang mencakup periode kredit, standar kredit, prosedur penagihan, dan diskon yang ditawarkan perusahaan.
Â