Mohon tunggu...
Syandhika FirmansyahPutra
Syandhika FirmansyahPutra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya adalah mhasiswa baru di UNAIR

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Sifilis, Ancaman Lama yang Tak Kunjung Usai

2 Juni 2024   13:00 Diperbarui: 2 Juni 2024   13:10 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.halodoc.com/artikel/ini-perbedaan-cacar-pada-orang-dewasa-dan-anak-anak

Sifilis mungkin sudah ada sejak berabad-abad lalu, tapi jangan meremehkan penyakit menular ini. Meski obat dan penangannya sudah berkembang, jumlah kasus baru sifilis masih tinggi di seluruh penjuru dunia, termasuk di Indonesia sendiri.

Dilansir dari (WHO) memang mencengangkan, diperkirakan 6 juta orang tertular sifilis setiap tahunnya. Padahal kalau dibiarkan, sifilis bisa berakibat fatal seperti kerusakan organ dalam, kebutaan, bahkan kematian bayi yang baru lahir.

Faktor utama yang memicu penyebaran sifilis adalah perilaku seksual berisiko, seperti hubungan seks tanpa pengaman da berganti-ganti pasangan. Namun, yang lebih memprihatinkan adalah masih rendahnya kesadaran dan pengetahuan masyarakat tentang bahaya sifilis. Banyak masyarakat yang menganggap sepele gejala awal seperti luka di area kelamin, tidak menyadari bahwa itu bisa berkembang menjadi masalah lebih kronis.

ironisnya, sifilis sebenarnya dapat dicegah dan disembuhkan jika ditangani dengan tepat sejak dini. Namun, rasa malu dan stigma yang melekat pada penyakit menular kerap menjadi penghalang seseorang untuk mencari pertolongan medis. Akibatnya, penyakit ini terus beranak-pihak tanpa terdeteksi. 

Pendidikan seksual yang komprehensif dan penghapusan stigma menjadi kunci dalam upaya penanggulangan sifilis. Masyarakat perlu diberi pemahaman yang benar tentang penyebab, gejala, dan cara penanganan sifilis agar tidak lagi sungkan untuk memeriksakan diri. Badan kesehatan dan pemerintah juga harus lebih gencar melakukan penyuluhan dan skrining massal agar kasus sifilis dapat dideteksi lebih dini.

Intinya, sifilis adalah tanggung jawab kita bersama. Dengan meningkatkan kepedulian dan mengubah pandangan buruk terhadap penyakit menular seksual, kita bisa melawan ancaman sifilis ini. Hanya dengan begitu, kita bisa pastika generasi mendatang terbebas dari sifilis.

Referensi : 

  1. Kementerian Kesehatan RI. (2020). Pedoman Pengendalian Penyakit Sifilis. Diakses dari https://www.kemkes.go.id/resources/download/pusdatin/infodatin/infodatin-sifilis-2020.pdf

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun