Keyakinan para founding fathers bangsa, dalam semangat menganggas dan merumuskan dasar negara, sebagai dasar ideologi berbangsa dan bernegara, adalah sebuah harapan tentang perwujudan masa depan Indonesia sebagai negara kesatuan yang kuat dimasa kini dan di masa-masa yang akan datang.
Mereka merumuskan dasar negara itu dengan beralaskan pada sebuah mimpi yang besar, bahwa kelak bangsa ini akan mempunyai kehidupan yang lebih baik. Dan mereka meyakini betul, bahwa Pancasila adalah ideologi yang menyatukan kebhinekaan Indonesia secara absolut, tanpa sekat dan tanpa batas.
Akan tetapi, ditengah-tengah modernitas yang menggoroti kehidupan masyarakat masa kini, alih-alih mengimplementasikan, Pancasila justru berada dalam tantangan yang bisa dikatakan cukup berat. Hal ini bisa terlihat dengan berbagai potret permasalahan kebangsaan masa kini. Dimana ada ideologi (radikalis) yang terus menerus mencoba menggoyahkan Pancasila sebagai ideologi dasar negara, ada penciptaan segregasi terhadap persatuan dan kesatuan bangsa, ada politisasi yang tidak sehat, ada korupsi yang terus merusak sendi-sendi pembangunan negara, dan sebagainya.
Semua permasalahan-permasalahan tersebut, adalah tantangan-tantangan yang berat di dalam mengimplementasikan Pancasila sebagai pondasi dan pedoman berbangsa dan bernegara di masa kini. Bahkan jika dibiarkan dengan tanpa perlawanan, maka bisa menjadi parasit yang membahayakan bagi kehidupan bangsa di masa depan. Dan pada akhirnya, apa yang telah digagas dan dipikirkan oleh para founding fathers kita bagi bangsa yang besar ini, akan menjadi mimpi yang larut dalam kesia-siaan.
Oleh sebab itu, amanah Pancasila yang telah diberikan, perlu untuk terus menerus digaungkan di dalam kehidupan berbangsa dan bernegara kita. Manfaatkanlah kemajuan teknologi digital di masa kini untuk membumikan Pancasila dan kesatuan bangsa. Dengan begitu, kita telah menyebarkan semangat nasionalisme dan semangat cinta akan tanah air yang berlandaskan pada Pancasila.***
Selamat Hari Lahir Pancasila, "Bangkit Bersama Membangun Peradaban Dunia".
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H