Kota Ende merupakan sebuah kota yang berada di Provinsi Nusa Tenggara Timur. Kota ini pernah menjadi tempat pengasingan bagi Soekarno sebagai tawanan politik oleh Belanda kala itu. Sepanjang pengasingannya di Ende selama empat tahun lamanya, bung Karno dalam perenungannya di bawah pohon sukun, menggali pemikirannya dan merenungkan gagasan-gagasan tentang dasar negara, yang kemudian dirumuskan di dalam sidang Panitia Sembilan dan menjadi Pancasila pada tahun 1945.
"Di kota ini kutemukan lima butir mutiara, di bawah pohon sukun ini pula kurenungkan nilai-nilai luhur Pancasila," ujar Bung Karno saat itu.
Oleh sebab itulah, mengapa Ende disebut sebagai Kota Pancasila, karena telah menjadi tempat dimana Soekarno, bapa bangsa itu, menemukan inspirasi, ide, dan gagasan mengenai butir-butir dasar negara. Dan lewat setiap butir-butirnya itulah, lahirlah Pancasila yang kini telah menjadi tonggak dasar bagi persatuan dan kesatuan bagi kebhinekaan Indonesia hingga sekarang.
Lahirnya gagasan Pancasila di kota Ende, adalah sebuah intuisi bahwa Indonesia merupakan bangsa yang benar-benar terbentuk dari berbagai keberagaman, yang menyatu dan terikat erat di dalam kebhinekaan Pancasila.
Cangkraman kuat burung garuda sebagai lambang dasar negara Indonesia, juga memberi makna bagi kita tentang bagaimana "Bhineka Tunggal Ika" menjadi pedoman dan prinsip nilai yang kuat dalam kesatuan dan persatuan bangsa Indonesia serta memberi landasan dasar yang kuat bagi perjalanan bangsa ini kedepan.***
Selamat hari lahir Pancasila, semoga setiap butir-butirnya selalu menjadi penguat bagi kekokohan bangsa ini, dan semoga keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia bisa di implementasikan dengan baik bagi tonggak kesejahteraan negara Indonesia tercinta.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H