Kontroversi seputar kepemimpinan wasit dalam laga antara Timnas Indonesia melawan Bahrain pada Kualifikasi Piala Dunia 2026 memanas setelah pernyataan Sekjen AFC, Windsor John, yang mengklaim belum menerima surat protes resmi dari PSSI. Wasit asal Oman, Ahmed Al Kaf, dianggap membuat sejumlah keputusan kontroversial, termasuk memperpanjang waktu tambahan hingga sembilan menit yang berujung pada gol penyama kedudukan oleh Bahrain di menit ke-90+9. Pertandingan tersebut berakhir dengan skor imbang 2-2, yang membuat PSSI merasa dirugikan.
Arya Sinulingga, anggota Komite Eksekutif PSSI, melalui video yang diposting di instagram pribadinya, dengan tegas membantah klaim tersebut. Ia menjelaskan bahwa PSSI telah mengirimkan surat protes sesaat setelah pertandingan berakhir, tepatnya pada 10 Oktober 2024, melalui manajer Timnas Indonesia, Sumardji, yang menyerahkan surat tersebut kepada match commissioner pada pukul 22.04 waktu setempat. Bahkan, PSSI juga melayangkan protes kedua pada 11 Oktober 2024, tidak hanya kepada AFC tetapi juga ke FIFA. Dalam protes tersebut, PSSI mempersoalkan penambahan waktu yang dinilai tidak wajar serta keberatan terkait penunjukan wasit dari wilayah Timur Tengah.
Sumber : Postingan Video Instagram Arya Sinulingga
Arya menyatakan kebingungannya atas pernyataan Sekjen AFC yang mengaku belum menerima surat protes dari PSSI, mengingat protes tersebut sudah diterima oleh AFC melalui email. Arya berharap AFC dan FIFA segera memproses keluhan resmi PSSI sesuai prosedur yang telah dilakukan.
PSSI berharap AFC dapat segera memproses protes mereka secara profesional untuk menjamin keadilan dalam pertandingan internasional. Arya Sinulingga menegaskan bahwa semua langkah formal telah diambil oleh PSSI, sehingga tidak ada alasan bagi AFC untuk menyatakan tidak menerima protes tersebut.
Sengketa antara PSSI dan AFC terkait surat protes ini menyoroti pentingnya komunikasi yang jelas antara federasi sepak bola nasional dan konfederasi. Meskipun AFC mengklaim belum menerima surat protes, PSSI meyakini telah mengikuti seluruh prosedur resmi dengan mengirimkan protes mereka melalui jalur yang benar. Pertanyaan terbesar yang masih tersisa adalah bagaimana AFC dan FIFA akan menindaklanjuti keluhan ini agar keadilan dalam kompetisi sepak bola internasional tetap terjaga.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H