Kasus serupa pernah terjadi dalam sejarah sepak bola internasional, yakni laga antara Afrika Selatan dan Senegal yang diulang setelah putusan FIFA. Apakah ini bisa menjadi preseden bagi laga Indonesia vs Bahrain?
Untuk memahami apakah laga Indonesia vs Bahrain bisa diulang, penting untuk melihat kembali kasus Afrika Selatan vs Senegal pada 2016. Dalam laga tersebut, Afrika Selatan awalnya menang 2-1, namun kemenangan tersebut dibatalkan setelah FIFA menemukan bukti bahwa wasit yang memimpin pertandingan, Joseph Lamptey, terlibat dalam pengaturan pertandingan. Wasit tersebut akhirnya dihukum larangan seumur hidup, dan FIFA memutuskan untuk mengulang pertandingan. Senegal kemudian memenangkan laga ulangan dan mengamankan tiket ke Piala Dunia 2018.
Dalam kasus Afrika Selatan vs Senegal, FIFA tidak langsung memutuskan mengulang pertandingan hanya berdasarkan keluhan suporter atau tim. Ada proses investigasi yang mendalam sebelum bukti pengaturan pertandingan ditemukan. Alhasil, FIFA mengambil tindakan tegas karena ada bukti kuat keterlibatan wasit dalam tindakan ilegal yang memengaruhi hasil pertandingan secara langsung. Alasan inilah yang menjadi dasar diulangnya pertandingan antara Afrika Selatan dan Senegal.Â
Jika Timnas Indonesia atau pihak lain ingin mengajukan banding, maka mereka harus menyertakan bukti kuat adanya pelanggaran dipengaruhi oleh faktor-faktor non-teknis seperti kesalahan fatal wasit, pengaturan skor, atau tindakan yang melanggar integritas kompetisi yang merugikan satu pihak. Keputusan untuk mengulang laga tidak bisa diambil sembarangan dan harus melalui investigasi mendalam dari badan yang berwenang, dalam hal ini FIFA dan AFC (Konfederasi Sepak Bola Asia).
Pertandingan Indonesia vs Bahrain berjalan dengan ketat, dengan kedua tim saling balas gol hingga akhirnya berakhir imbang 2-2. Kontroversi muncul terkait beberapa keputusan wasit yang dinilai merugikan Indonesia, terutama di penghujung pertandingan. Namun, hingga saat ini, belum ada indikasi bahwa keputusan wasit tersebut melanggar prinsip fair play atau adanya pelanggaran serius yang bisa menjadi dasar pengulangan pertandingan.
Meskipun hasil imbang 2-2 antara Timnas Indonesia dan Bahrain memicu kekecewaan, kemungkinan laga ini diulang tampaknya sangat kecil kecuali ada bukti kuat yang menunjukkan adanya pelanggaran serius dalam pertandingan. Kasus Afrika Selatan vs Senegal menjadi contoh nyata bahwa FIFA hanya akan memerintahkan pengulangan pertandingan jika ditemukan bukti keterlibatan pihak-pihak yang melanggar integritas kompetisi. Hingga saat ini, keputusan terkait laga Indonesia vs Bahrain masih berada dalam batas wajar pertandingan kompetitif.
Dengan demikian, meski para suporter berharap hasil yang lebih baik, proses investigasi yang lebih dalam dan bukti konkret menjadi prasyarat penting jika ingin memohon pengulangan laga.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H