Mohon tunggu...
Siti Fauziah
Siti Fauziah Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiwi

stfzh

Selanjutnya

Tutup

Money

Kehidupan Sendi-sendi Ekonomi Indonesia yang Dibalut Covid-19

13 Mei 2020   22:10 Diperbarui: 13 Mei 2020   22:30 245
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Topik essay saya adalah 'Kehidupan sendi-sendi ekonomi indonesia yang dibalut covid 19'. Covid 19 sendiri merupakan wabah yang awalnya muncul di Tiongkok tepatnya di kota Wuhan. Dimana wabah yang awalnya hanya ada di Tiongkok ini kemudian berubah menjadi sebuah 'pandemi' yang meluas ke seluruh penjuru dunia. Salah satunya negara kita Indonesia. Dimana dampak yang diberikan dari covid 19 ini menjalar ke semua lini kehidupan baik sosial, ekonomi, dan budaya. Dan disini saya akan memaparkan dampak yang diberikan dari covid 19 ini yang bertitik pada perekonomian negara kita.

Organisasi untuk Kerja sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD) menyatakan, pandemi covid 19 membawa kejutan ekonomi keuangan dan sosial ketiga terbesar pada abad ke-21 setelah serangan teror 9/11 dan krisis keuangan global tahun 2008. Kejadian ini menimbulkan penurunan tajam pada produksi, rantai pasokan, dan konsumsi bukan hanya di Indonesia saja bahkan dunia. Dampak ekonomi pandemi juga diserukan Dana Moneter International (IMF). Pandemi covid 19 akan menyebabkan resesi global pada 2020 yang bisa lebih buruk dari krisis keuangan 2008. Investor mulai bersiap untuk menarik aliran modal, terutama modal investasi di negara berkembang (kompas.id).

Secara umum, pertumbuhan bisnis ekonomi yang mengalami penurunan ini di karenakan kebijakan karantina, pembatasan perjalanan, dan pembatasan sosial yang di terapkan pemerintah (Social Distancing). Dimana kebijakan yang di ambil pemerintah ini menimbulkan dampak pro dan kontra di dalam masyarakat. Dimana menurut masyarakat ada yang berpendapat bahwa dengan bekerja di rumah atau WFH (Work From Home) itu merupakan jalan alternatif untuk pandemi yang terjadi ini. 

Tapi masyarakat kecil menengah contohnya pedagang-pedagang kecil apabila mereka tidak bekerja di luar rumah bagaimana mereka mendapatkan penghasilan. Memang kebijakan karantina pemerintah belum efektif bagi masyarakat sebagian. Tapi menurut saya masyarakat tidak harus selalu menuntut serta menyalahkan pemerintah terhadap sesuatu yang terjadi ini, karena ini merupakan di luar kehendak kita sebagai manusia. Bukan berarti disini kita tidak bisa mngkritisi pemerintah namun kita juga harus memiliki koridor serta etika pembatas dalam mengkritisi. Karena ini semua merupakan kehendak sang maha kuasa.

Pemerintah hanya bisa ikhtiar, ikhtiar, dan ikhtiar untuk terus memberikan tindakan yang terbaik bagi masyarakatnya. Dan kita sebagai rakyatnya juga harus mendukung serta bertindak yang terbaik. Bukan dengan terus mencela pemerintah dan mengkritik terus pemerintah terhadap bencana yang terjadi ini. Dan saya menganggap semua ini dikembalikan lagi kepada manusia itu sendiri bagaimana dia menyikapinya. Karena setiap keputusan yang diambil memiliki pro dan kontra tersendiri.

Pandemi covid 19 ini menimbulkan penurunan tajam pada produksi, rantai pasokan, bukan hanya di Indonesia bahkan dunia. Secara umum, pertumbuhan ekonomi yang mengalami penurunan ini di karenakan kebijakan karantina, pembatasan perjalanan, dan pembatasan sosial yang di terapkan pemerintah. Dan semua in dikembalikan lagi kepada manusia itu sendiri bagaimana dia menyikapinya karena setiap kebijakan yang diambil pasti menimbulkan pro dan kontra.

Nama: Rizsa Amanda

NPM: 1851030277

Mata kuliah: Manajemen Keuangan Syariah 

Dosen Pengampu: Dr. Muhammad Iqbal Fasa, M.E.I.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun