Sebenarnya apa esensi mengapa seorang ibu harus berpendidikan?
Tentu saja tujuan utamanya agar mampu mencetak anak=anak yang sukses bukan untuk memperoleh pekerjaan bergengsi di suatu perusahaan atau instansi dengan penghasilan tinggiapalagi hingga mengimbangi atau menyaingi suami hingga suami merasa minder.
Sangat positif bila seorang istri bekerja dengan niat untuk membantu urusan finansial dalam keluarga yang Insyaa Allahu Ta’ala akan dihitung pahala pula olehNya tapi sekali lagi hal ini bukan menjadi tujuan dan target utama.
Karena atas nama emansipasi beberapa perempuan nyaris lupa dengan kodratnya sebagai istri atau ibu.
Banyak Ibu yang hebat menghasilkan anak yang hebat
Tapi ibu yang berpendidikan tinggi mencetak anak yang sukses
Tapi itu semua belum tentu bisa mencetak anak yang sukses dunia akhirat anak yang kenal akan TuhanNYA yang sedari dini mengenal Allah
Seorang ibu harus memiliki strategi pengasuhan terhadap anak seperti pola asah asih asuh melatihnya mengasihinya dan mengurusnya dengan ilmu.
Seorang ibu yang dahulu baru mengenal islam pada umur belasan jangan wariskan hal yang sama pada anak bahkan kalau perlu dari umur balita saat ia masih belum mampu bicara dengan jelas ia sudah mampu menjawab manakala ditanya siapa Tuhannya
Karena kebanyakan orangtua sekarang menganggap nanti saja masih terlalu kecil jangan dipaksakan. Hal ini bisa salah jika kita memberi pengajaran seorang balita dengan pola pengajaran anak sd. Pengenalan agama harus disesuaikan dengan umurnya secara bertahap sampai titik dimana ia benar-benar paham kenal dan percaya pada Tuhannya di usia muda karena memang sejak kecil sudah diberi pemahaman . disini tentu saja seorang ibu harus punya ilmu.
Ilmu yang bagaimana? Ilmu agama-lah yang utama tanpa mengacuhkan ilmu lainnya. Perlu ditekankan karena jika kita mengikuti akheerah makan dunia pun akan mengikuti. Agar mampu mencetak generasi yang tak hanya pintar cerdas tapi juga berakhlak mulia karena agama islam merupakan 80% perihal tentang adab dan sikap bagaimana menyikapi segala sesuatu selama hidup di dunia tolak ukurnya adalah agama.