Staf Khusus Menteri Komunikasi dan Informatika Bidang Kebijakan Digital dan SDM Dedy Permadi menyampaikan, layanan keuangan digital di Tanah Air masih berpeluang tumbuh. Apalagi, masih ada 50% populasi enam negara-negara Asean yang belum memiliki rekening bank (unbanked population).
"Serta, ada 24% populasi masih belum memiliki akses optimal ke layanan perbankan modern (underbanked population)," ujar Dedy, dalam webinar kerja sama Majalah INVESTOR dengan Julo bertema "Akselerasi Inklusi Keuangan Digital untuk Mendorong Pemulihan Ekonomi Nasional".
Keenam negara-negara Asean yang dimaksud meliputi Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam.
Dedy pun menilai, perkembangan tren adopsi layanan keuangan digital tidak hanya bermanfaat dari aspek efisiensi, seperti mengeliminasi cost of cash. Hal tersebut juga membawa semangat transformatif dalam mewujudkan pertumbuhan yang inklusif bagi seluruh masyarakat Indonesia.
Saat ini, pelaku UMKM di Tanah Air dapat memanfaatkan QRIS dengan membawa pengalaman penggunaan yang andal bagi pembayaran digital, mulai dari toko kelontong hingga pedagang keliling. Manfaat hal inilah, pemerintah berharap ekonomi menggeliat dimulai dari inovasi digital.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H