Mohon tunggu...
Sevyra PutriAlifiyah
Sevyra PutriAlifiyah Mohon Tunggu... Lainnya - mahasiswa

hobi membaca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Hubungan Ekonomi Kerakyatan dengan Kemiskinan di Indonesia

30 September 2024   22:14 Diperbarui: 1 Oktober 2024   00:11 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

 Contoh ekonomi kerakyatan di Indonesia 

  • Pendirian koperasi
  • Penguasaan sumber daya oleh BUMN
  • Biaya Pendidikan gratis
  • Bantuan pendanaan umkm 
  • Crowdfunding (iuran)

 

 

Ekonomi tidak luput dari yang namanya ketimpangan sosial, seperti kemiskinan. Kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan, pakaian, pendidikan, dan kesehatan. Kemiskinan dapat disebabkan oleh kelangkaan alat pemenuh kebutuhan dasar, ataupun sulitnya akses terhadap pendidikan dan pekerjaan. Kemiskinan merupakan masalah global.

Di Indonesia sendiri kemiskinan masih menjadi salah satu masalah besar yang harus dihadapi sejak dulu hingga sekarang. Karena masalah kemiskinan di Indonesia masih belum menemukan titik terang atau masih belum mendapat solusi yang tepat untuk menghadapi masalah tersebut.

Berbicara tentang kemiskinan, tentunya tak luput dari penyebab yang mempengeruhi kemiskinan.

Faktor-faktor yang mempengaruhi masalah kemiskinan di Indonesia, antara lain:

  • Sulitnya mendapat pekerjaan sehingga yang hanya lulusan sma/smk sangat sulit mendapatkan pekerjaan. Selain itu faktor umur juga mempengaruhi pekerjaan sehingga Ketika umur mereka sudah memnuhi batas yang sudah ditentukan,mereka akan sulit mendapat pekerjaan.
  • Faktor usia
  • Seperti yang sudah disebutkan diatas, bahwa usia juga berpengaruh terhadap pekerjaan. Bagi yang telah lanjut usia tidak memungkinkan untuk bekerja sehingga mereka tidak mempunyai penghasilan untuk memenuhi kebutuhan hidup.
  • Rendahnya penghasilan
  • Jumlah penghasilan yang tidak sepadan dengan harga kebutuhan yang terus meningkat.  Harga kebutuhan di pasaran terus meningkat ,namun gaji yang didapat tetap sama.
  • Bantuan yang tidak sesuai
  • Salah satu Upaya yang dilakukan bangsa Indonesia salah satunya adalah memberikan bantuan kepada Masyarakat kurang mampu. Bantuan tersebut berupa uang, baju, bahan pangan, dll. Tetapi, penyaluran kepada Masyarakat tidak sesuai dengan apa yang telah dianggarkan, karena banyak oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab. Sehingga kebutuhan mereka tetap tidak terpenuhi.  

    • Hilangnya pekerjaan 
    • Seperti yang terjadi beberapa tahun terakhir saat terjadi wabah covid-19, banyak Masyarakat yang kehilangan pekerjaan karena pengurangan tenaga kerja. Seingga pengangguran semakin meningkat dan angka perekonomian menurun.
    • Faktor orang dalam
    • Orang dalam biasanya ada di tempat kerja. Yang bisa masuk di Perusahaan tersebut hanya yang mempunyai orang dalam. Walaupun orang tersebut mumpuni, jika tdak ada pihak dalam yang membantu kita maka kesempatan untuk masuk di perusahaan tersebut kecil.
    •  
  • Faktor penyebab kemiskinan juga dapat terjadi karena kondisi alamiah dan ekonomi, kondisi struktural dan social, serta kondisi kultur (budaya). Kemiskinan alamiah dan ekonomi timbul akibat keterbatasan sumber daya alam, manusia, dan sumber daya lain. Kemiskinan struktural dan sosial disebabkan hasil Pembangunan yang belum merata, tatanan kelembagaan dan kebijakan dalam Pembangunan. Sedangkan kemiskinan kultural disebabkan oleh sikap atau kebiasaan hidup yang merasa kecukupan sehingga menjebak seseorang dalam kemiskinan.

    Jika ada penyebab, maka akan ada dampak yang ditimbulkan. Kemiskinan memberikan berbagai macam dampak; mulai dari meningkatnya kriminalitas, meningkatnya angka pengangguran, kesehatan yang terganggu, dan yang paling penting adalah dampak kepada anak-anak yang harus kehilangan bangku pendidikan karena keterbatasan ekonomi.

     

    Cara mengatasi kemiskinan di Indonesia :

    HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
    Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun