Mohon tunggu...
Sevriandi Cahyana
Sevriandi Cahyana Mohon Tunggu... -

lahir dan besar dijakarta dengan ketidaksempurnaan namun diberi orang2 yang mampu menyempurnakan ketiadaan menjadi bentuk nyata

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Tipu Alus-alus

25 April 2011   15:02 Diperbarui: 26 Juni 2015   06:24 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


pesan singkatku berbunyi... menandakan pesan masuk dengan no. baru berisi panggilan pekerjaan dari salah satu perusahaan yang melihat Resume saya dari dunia maya yang  saya diharuskan datang pada hari yang tentukan, maka persiapan akan persyaratan yang dibutuhkan harus saya lengkapkan..

Pagi ini masih seperti biasa kegiatan yang kulakukan namun dengan tujuan berbeda, pergi dengan tujuan agar lebih baik dengan segenap harapan dan mimpi, dr pagi ku mengendarai motor maticku dengan dengan semangat ku melaju diatas aspal hitam legam, setelah beberapa lama ku sampai ditempat tujuan setelah mencari cari letak gedungnya tapi tidak seperti bayanganku pada lantai bawah banyak toko penjual alat listrik dan komponen hampir satu gedung penuh, agar lebih yakin ku telepon ayahku, dan ku tanyakan tentang kantor dilantai atas dan hasilny memang benar ada beberapa kantor dilantai atas, mungkin hanya penglihatanku saja yang kurang teliti. Jadi ku putar balik motorku yang telah melewati gedung tersebut dan masuk parkiran kulihat jam menunjukan baru saja pukul 09.00 pagi masih lama kujalani hari ini.

Dengan segenap asa kutarik nafas agar lebih percaya diri, kutanya pada seseorang disana cara sampai kekantor atas, dia menunjukan bahwa sebelah pojok ada lift yang akan mengantarku langsung ke tujuan. Setelah sampai ditingkat yang dituju tampak beberapa keramik lantai terbuka membuat celah lebar, ada seseorang menyambutku dan menanyakan keperluanku, aku  diantar kedalam disana tampak lorong dan tulisan2 yang menjadi tanda dari perusahaan yang lain, ternyata lebih dari satu perusahaan disini! Sampailah aku pada ruangan yang cukup sempit, disana terdapat beberapa bangku, meja dan seorang wanita yang menunggu dengan acuh tak acuh menanyakan "ingin bertemu siapa?"

dan aku menjelaskan maksud dan tujuan aku dan dengan siapa aku akan bertemu. Menunggu dan menanti dalam ruangan biru tanpa jendela tanpa ventilasi, panas tentuny beberapa kali wajahku menyentuh handuk kecilku yang lusuh.

"Sevriandi !!" yap nama ku dipanggil,

dan aku diantar pada ruangan berbeda melewati lorong tadi dan masuk pada ruangan yang agak lebih besar, tampak beberapa meja, kursi dan ada beberapa orang disana yang seperti sedang diskusi, aku dipersilahkan duduk pada meja yang paling pojok, disebrangku tampak lelaki seperti berumur 30an dengan kemeja dan dasi lengkap, perlente!

Dia memperkenalkan dirinya sebagai Kepala HRD di perusahaan itu dan  menanyakan diriku dengan dengan seksama dan cepat, hanya dari percakapan tadi  yang terkesan singkat yang hanya menjelaskan tentang cara kerja dari perusahaan dan akhirnya aku 'DiTERIMA'

Senang aku akhirny bisa bekerja dengan bayaran yang menurutku besar belum lagi ditambah uang makan perhari 40rb, wah! lebih dari cukup menurutku. Dan lagi aku bisa menentukan didaerah mana aku mau ditempatkan, sebuah iming-iming yang mengiurkan. Tapi ada satu masalah sebelum aku pulang aku diharuskan membayar uang sebagai ganti dari training dan medical cek up! Sebesar 500rb, dan uang itu dijelaskan sebagai penambah uang test yang hanya diberikan perusahaan sebesar 80% dan sisany ditanggung pada calon pegawai, disini mulai terbit keraguanku namun mulai ditepis dengan penjelasan yang cukup masuk akal menurutku. di mengeluarkan secarik kertas berisi tentang tulisan-tulisan berisi rincian pekerjaan yang akan aku jalani.

pembayaran dilakukan dengan 2 cara yang pertama dengan pembayaran langsung tunai dan yang kedua dengan memberikan sebagian dari jumlah tadi. sekali lagi aku mulai ragu karna terkesan sangat terburu buru sekali. tapi seperti orang yang bingung menurut saja dengan memberi uang Rp. 100 ribu sebagai tanda jadi aku serius mengikuti tanda tangan kontrak hari yang di tentukan pada pertemuan selanjutnya. aku diberikan secarik kertas yang tadi sempat dicoret-coret dan sebagai bukti aku telah membayar sejumlah uang.

aku diwanti2 harus datang nanti dengan membawa uang sisany dari pembayaran yang telah ku lakukan, dia dengan seksama berpesan bahwa tak ada pengembalian uang. aku bersalaman dengan di iringi ucapan selamat. langkahku gontai dangan beberapa tanda tanya dan senang. setalah menimbang2 akhirnya aku kembali menelpon ayah ku untuk mengecek tentang keberadaan perusahaan digedung penuh dengan alat listrik. dikarnakan beliau sering kesini untuk belanja dan sudah tentu mempunyai beberapa teman disana.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun