Supervisi KKN-T Magetan Pimpinan Selingkung UNESA ke Desa Belotan

Desa Belotan, Kecamatan Bendo (05/06/2023) - Desa Belotan merupakan desa di Kecamatan Bendo, Kabupaten Magetan, Provinsi Jawa Timur yang menjadi salah satu wilayah terpilih oleh pihak Kuliah Kerja Nyata-Tematik (KKN-T) oleh Universitas Negeri Surabaya untuk diobservasi dan dibantu pengembangan potensi desanya. Desa Belotan memiliki wilayah administratif yang mencakup enam dusun, yaitu Dusun Jajar, Dusun Watupelen, Dusun Watupelen 2, Dusun Dermo, Dusun Ngentak, dan Dusun Jatisari. Berdasarkan secuil informasi terkait desa tersebut, maka mahasiswa/i kelompok KKN-T Proyek Desa Magetan 34 melakukan observasi lalu menyusun dan mengembangkan program kerja demi kemajuan dan kemakmuran desa maupun melakukan pengembangan sumber daya manusianya.

Sejak pemberangkatan kegiatan KKN-T pada 10 Maret 2023, mahasiswa/i kelompok KKN-T Proyek Desa Magetan 34 telah menjalankan beberapa program kerja. Program kerja kami terbagi menjadi dua jenis, yakni program kerja utama maupun program kerja sampingan. Program kerja utama terdiri dari program pembudidayaan maggot (tempayak yang berasal dari larva lalat jenis Black Soldier Fly) dan penyuluhan media tanam hidroponik. Di samping program kerja utama, kami juga hampir merampungkan sepuluh program kerja sampingan dalam kurun waktu terdekat. Meskipun terdapat beberapa kendala di setiap program kerja, tetapi hampir keseluruhan program kerja terlaksana dengan baik dan cukup optimal.

Tepat pada Senin, 5 Juni 2023 pihak selingkung UNESA memilih desa KKN-T kami sebagai tempat diadakannya kegiatan supervisi oleh tim KKN-T Magetan. Dr. Warju, S.Pd., S.T., M.T. selaku Wakil Direktur 1 Fakultas Vokasi mendapatkan amanah dari pihak pimpinan selingkung UNESA untuk memantau kegiatan KKN-T kami. Kegiatan supervisi dimulai sekitar pukul 09.00 WIB dengan menampilkan hasil presentasi program kerja yang telah kami laksanakan selama kurun waktu Maret hingga awal Juni 2023. Pak Warju menyampaikan sambutan dengan keramahtamahannya pun mendoakan agar program kerja kami berjalan dengan lancar dan bermanfaat bagi masyarakat di Desa Belotan. Selanjutnya, sambutan disampaikan oleh Kepala Desa Belotan, Drs. Sukadi. Beliau mengatakan,

"Terima kasih banyak sewaktu adik-adik di sini mengadakan kegiatan KKN, meskipun kondisi desa tidak seperti di kota dan masih banyak kekurangan jadi mohon dimaklumi. Mungkin dari semua kegiatan adik-adik dapat membantu pengembangan sumber daya manusia dan memberikan motivasi maupun pemikiran bagi masyarakat Desa Belotan. Buktinya program kerja kalian, pembudidayaan maggot yang belum begitu kita ketahui (mayoritas masyarakat setempat) tetapi ketika akan kalian sosialisasikan maka akan berdampak positif dan bisa digunakan sebagai pakan ternak maupun hewan unggas lainnya. Nah, program kalian ini mungkin bisa menjadi salah satu solusi untuk meningkatkan perkembangan ekonomi masyarakat. Dari pengalaman dan pemikiran adik-adik semua, saya harap dapat membagikan manfaat yang positif dan membantu serta memberikan motivasi ketika melakukan pendampingan mengajar di SD maupun MI. Sebelumnya, di Desa Belotan ini ada mahasiswa KKN dari IAIN Yogyakarta dan STIKES Madiun. Moga-moga apa yang adik-adik kerjakan di sini dapat bermanfaat dengan baik, bermanfaat untuk kita semua. Saya memohon maaf yang sebesar-besarnya karena pasti ada kekurangan ketika adik-adik berada di sini maupun ketika melaksanakan kegiatan di Desa Belotan."

Kegiatan supervisi kelompok KKN-T Proyek Desa Magetan 34 ditutup dengan pernyataan Mei Novaisa Almafut selaku Sekretaris Desa Belotan. Nova menyampaikan bahwa mahasiswa/i KKN-T telah menyelesaikan kendala dari pihak Badan Usaha Milik Desa (BUMDES) berupa mengembangkan perangkat (aplikasi) yang lebih efektif bagi sistem administrasi pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) hingga Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM). Nova juga mengatakan bahwa kegiatan penyuluhan media tanam hidroponik dalam kurun waktu ke depan akan sangat bermanfaat bagi masyarakat di Desa Belotan. Program kerja kelompok KKN-T kami tersebut juga dianggap sebagai suatu inovasi karena masyarakat sekitar masih awam dan belum pernah mencoba media tanam seperti itu. Beliau menutup pernyataannya dengan besar harapan pihak desa setempat dapat dijadikan sebagai daerah untuk dilakukannya kegiatan KKN lagi oleh pihak Universitas Negeri Surabaya.

Gambar 2 Foto Bersama Kelompok KKN-T Magetan 34 UNESA dengan Perangkat Desa dan Supervisor. Sumber: Dokumentasi Pribadi Pak Warju