Mohon tunggu...
Sevira Herliyan
Sevira Herliyan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Currently studying at psychology faculty of University 17 August 1945 Surabaya

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Pemikiran Karl Marx tentang Agama

21 Desember 2023   14:38 Diperbarui: 21 Desember 2023   15:05 189
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Karl Marx (1818-1883), filsuf dan teoretikus sosialis, memandang agama sebagai bagian dari struktur sosial yang tercermin dalam analisis materialisme historisnya. Berikut adalah pandangan Marx terhadap agama :  

1. Opium Rakyat : Marx menyebut agama sebagai "opium rakyat," menggambarkan agama sebagai bentuk pengalihan atau pelarian dari penderitaan dan ketidakpuasan di dunia material. Menurutnya, agama berfungsi sebagai hiburan yang mengalihkan perhatian dari kondisi riil kehidupan masyarakat.

2. Alienasi dan Realitas Ekonomi : Marx melihat agama sebagai produk dari alienasi ekonomi, yaitu ketidaksesuaian antara pekerja dan hasil kerjanya. Dalam masyarakat kapitalis, di mana ada eksploitasi kelas pekerja oleh pemilik modal, agama muncul sebagai respons terhadap ketidakpuasan dan alienasi ini.

3. Idea dan Struktur Sosial : Marx menekankan bahwa keyakinan agama, seperti ideologi lainnya, tidak timbul begitu saja, tetapi tercermin dari struktur sosial dan ekonomi tertentu. Agama dipandang sebagai cermin dari ketidaksetaraan dan konflik dalam masyarakat.

4. Keberlanjutan Struktur Sosial : Marx menilai bahwa agama mendukung dan mempertahankan ketidaksetaraan sosial dan struktur kelas yang ada. Ia berpendapat bahwa agama melayani sebagai alat legitimasi bagi kelas dominan untuk mempertahankan kekuasaannya dan mencegah perubahan sosial yang mungkin mengancam status quo.

5. Kritik terhadap Agama sebagai Ilusi : Marx mendeskripsikan agama sebagai ilusi yang menciptakan dunia yang tampaknya lebih baik di luar realitas material. Ia mengajukan kritik terhadap agama karena melihatnya sebagai penghalang bagi pemahaman yang benar terhadap kondisi material yang sebenarnya.

Pemikiran Karl Marx tentang agama terbentuk dalam konteks sejarah dan filosofis yang dipengaruhi oleh perkembangan masyarakat kapitalis pada abad ke19, perubahan sosial yang pesat, dan berbagai aliran pemikiran filosofis yang muncul pada masa itu. Beberapa konteks sejarah dan filosofis yang membentuk pemikiran Marx tentang agama meliputi :

1. Masyarakat Kapitalis Abad ke-19 : Marx hidup pada periode revolusi industri di Eropa, di mana masyarakat bergerak menuju kapitalisme industrial. Perubahan ini menciptakan ketidaksetaraan ekonomi yang tajam antara kelas pekerja dan pemilik modal, serta menyebabkan alienasi di antara pekerja.

2. Filosofi Hegelian : Marx mendapat pengaruh besar dari filosofi Georg Wilhelm Friedrich Hegel. Meskipun Marx kemudian memodifikasi dan menolak beberapa aspek pemikiran Hegel, pengaruh Hegel tetap terlihat, terutama dalam metode dialektika dan pendekatannya terhadap sejarah sebagai proses yang terus berkembang.

3. Masa Studi dan Karya Awal : Selama masa studinya di Universitas Bonn dan Universitas Berlin, Marx terpapar pada pemikiran filsuf-filsuf kontemporer seperti Ludwig Feuerbach, yang mengkritik teologi dan menekankan pentingnya bermaterialisme. Pada awal kariernya, Marx menghasilkan karya-karya seperti "Teza-teza tentang Feuerbach," yang menandakan transisi pemikirannya menuju materialisme.

4. Masa Pekerja dan Pengalaman Praktis : Marx bekerja sebagai jurnalis dan editor di berbagai surat kabar dan majalah, dan pengalamannya di dunia nyata ini memberinya pemahaman yang mendalam tentang kondisi kehidupan pekerja. Pengalaman ini memperkaya analisis materialisme historisnya dan memperjelas pandangan kritisnya terhadap agama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun