Mohon tunggu...
Sevin Firista
Sevin Firista Mohon Tunggu... Mahasiswa - NIM 22107030131

sosial

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Bangun Pagi dan Kebahagiaan: Hubungan Antara Rutinitas Pagi dan Suasana Hati

21 Desember 2024   20:22 Diperbarui: 21 Desember 2024   19:38 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Ilustrasi Bangun Tidur di Pagi Hari (Sumber: Gramedia)

Pagi hari adalah waktu yang sering kali dianggap sebagai saat yang krusial dalam menentukan bagaimana sisa hari kita akan berjalan. Banyak orang mungkin merasa malas dan enggan untuk memulai hari, tetapi tahukah Anda bahwa cara kita memulai pagi bisa berpengaruh besar terhadap suasana hati dan kebahagiaan kita sepanjang hari? Rutinitas pagi yang baik dapat meningkatkan kesejahteraan emosional, meningkatkan produktivitas, dan menciptakan pola pikir yang lebih positif.

Pertama-tama, penting untuk memahami bagaimana tubuh kita merespons kebiasaan pagi. Begitu kita bangun dari tidur, tubuh kita secara alami membutuhkan waktu untuk beradaptasi setelah beristirahat selama beberapa jam. Ketika kita bangun pagi dengan sikap yang positif, tubuh kita merespons dengan melepaskan hormon-hormon seperti serotonin dan dopamin, yang dikenal sebagai hormon kebahagiaan. Hormon-hormon ini membantu menciptakan perasaan bahagia dan penuh energi, yang mempengaruhi sikap kita terhadap berbagai situasi sepanjang hari. Jika kita memulai hari dengan rasa malas atau terburu-buru, kita justru memberi sinyal negatif kepada tubuh dan pikiran kita, yang dapat berakibat pada penurunan energi dan motivasi.

Rutinitas pagi yang positif dimulai dari bagaimana kita bangun dari tempat tidur. Mengatur waktu bangun yang konsisten setiap hari membantu tubuh menyesuaikan ritme sirkadian, yakni jam biologis yang mengatur waktu tidur dan bangun. Dengan menjaga konsistensi dalam waktu tidur dan bangun, tubuh kita akan merasa lebih segar dan siap menghadapi hari. Jika waktu bangun kita teratur, kita juga cenderung merasa lebih tenang dan tidak terburu-buru, yang berpengaruh pada suasana hati yang lebih stabil.

Selain itu, rutinitas pagi yang baik tidak hanya melibatkan waktu bangun, tetapi juga aktivitas-aktivitas yang kita pilih untuk dilakukan setelah bangun tidur. Banyak penelitian menunjukkan bahwa aktivitas seperti meditasi, yoga, atau olahraga ringan dapat meningkatkan mood dan energi. Aktivitas fisik di pagi hari membantu melepaskan endorfin, yaitu hormon yang memberikan perasaan senang dan puas. Bahkan, hanya dengan berjalan kaki beberapa menit di luar rumah dapat memberi dampak positif pada kesehatan mental kita. Olahraga ringan di pagi hari juga dapat meningkatkan kualitas tidur malam hari, yang menciptakan siklus positif bagi tubuh dan pikiran kita.

Melakukan kegiatan yang memberi ketenangan, seperti membaca atau mendengarkan musik yang menenangkan, juga dapat menjadi bagian penting dari rutinitas pagi yang menyenangkan. Ini membantu menyiapkan pikiran untuk menjalani hari dengan lebih fokus dan positif. Selain itu, merencanakan hari dengan membuat daftar tugas atau sekadar menikmati secangkir kopi hangat bisa menjadi cara yang efektif untuk merasa lebih siap dan terorganisir.

Namun, rutinitas pagi yang baik tidak hanya mengenai aktivitas fisik, tetapi juga mental. Pikiran yang positif di pagi hari dapat membantu membentuk persepsi kita tentang dunia dan orang-orang di sekitar kita. Jika kita memulai hari dengan ucapan syukur atau affirmasi positif, kita memberi sinyal pada pikiran bawah sadar kita untuk melihat sisi baik dari setiap situasi. Mungkin hal ini terdengar sederhana, tetapi kebiasaan seperti ini dapat memiliki dampak yang besar terhadap kebahagiaan kita. Ucapan syukur atau fokus pada hal-hal yang kita syukuri memberi kita rasa damai dan bahagia, yang kemudian meningkatkan suasana hati secara keseluruhan.

Selain itu, menjaga hubungan sosial yang sehat juga dapat dimulai sejak pagi hari. Mengucapkan selamat pagi kepada orang-orang terdekat, berbagi momen kecil dengan keluarga, atau bahkan sekadar memberi senyuman kepada orang lain dapat meningkatkan suasana hati dan mempererat hubungan emosional. Interaksi sosial yang positif memberikan rasa diterima dan dihargai, yang berkontribusi pada perasaan bahagia.

Akhirnya, penting untuk diingat bahwa tidak semua orang memiliki rutinitas pagi yang sama, dan setiap orang perlu menemukan apa yang paling sesuai dengan dirinya. Bagi sebagian orang, rutinitas pagi yang tenang dan sederhana sudah cukup, sementara yang lain mungkin merasa lebih bahagia dengan rutinitas yang lebih aktif. Kuncinya adalah menciptakan rutinitas yang mendukung kesejahteraan fisik dan mental kita. Dengan menemukan rutinitas yang tepat, kita tidak hanya akan merasakan manfaatnya di pagi hari, tetapi juga sepanjang hari.

Hubungan antara rutinitas pagi dan kebahagiaan sangat erat. Dengan memulai hari dengan positif, kita memberikan tubuh dan pikiran kita kesempatan untuk berfungsi dengan optimal, yang akhirnya membawa kita pada perasaan bahagia dan produktif. Rutinitas pagi yang baik tidak hanya memberikan energi fisik, tetapi juga membentuk pola pikir yang mendukung kebahagiaan dalam jangka panjang. Mengubah kebiasaan pagi kita mungkin tidak mudah, tetapi dampaknya terhadap suasana hati dan kualitas hidup sangatlah signifikan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun