Mohon tunggu...
Sevina Windarwanti
Sevina Windarwanti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UPN Veteran Jakarta

Saya adalah seorang mahasiswa S-1 Ilmu Komunikasi UPN VETERAN JAKARTA

Selanjutnya

Tutup

Beauty

Pengaruh Tiktok Sasha Zhania dan Tren Feminime Energy Terhadap Pola Pikir Perempuan Generasi Z

7 Desember 2024   20:10 Diperbarui: 7 Desember 2024   20:29 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

    Tiktok sebagai platform yang saat ini kian meningkat penggunaannya memiliki daya tarik tersendiri bagi setiap individu untuk membuat konten ataupun menikmati konten yang ditampilkan. Berdasarkan data yang diungkap oleh Statista pada Juli 2024, Indonesia memiliki 157,6 juta pengguna TikTok. Bahkan Indonesia menduduki peringkat pertama sebagai pengguna Tiktok terbanyak diatas Amerika Serikat. Konten yang ditawarkan sudah sangat luas sekali, mulai dari aspek kesehatan, sosial, agama, budaya, dan lain lain. Tak jarang, banyak warganet saat ini mendapatkan informasi sekaligus hiburan di platform tiktok ini. Salah satunya saat ini ramai dibicarakan oleh perempuan-perempuan yakni mengenai Feminime Energy. Feminine energy adalah sifat seseorang yang memiliki vibes ceria, cerah, dan lembut. Tren Feminime Energy menjadi edukasi untuk membentuk kepribadian seseorang.

    Tren Feminime energy memiliki manfaat yang begitu besar bagi seseorang yang menerapkannya di kehidupan sehari-hari. Konten kreator biasa menyebutnya dengan "mengaktifkan" Feminime Energy.   Salah satu konten kreator tiktok yang gencar menyorong Feminime Energy adalah Shasa Zhania. Pengguna tiktok dengan username @_shaz itu kerap kali memberikan penayangan video aktivitas sehari-harinya dengan pembawaan yang ceria dan cerah. Dalam pembawaan video-video itu ia juga memperhatikan penampilan luar.

    Bentuk feminiminitas bisa dilihat dari penampilan luar seseorang. Bagaimana cara individu berinteraksi dan berkomunikasi. Adapun beberapa karakteristik feminim, yaitu memiliki rasa peduli terhadap orang lain, ramah, mampu memberikan afeksi, tidak egois, serta ekspresif (Eagly & Karau, 2002).  Orang yang menerapkan Feminime Energy memiliki gaya yang cenderung banyak omong dan suka memiliki sifat "bermanja-manja". Selain itu, seseorang yang menerapkan Feminime Energy ini sering kali menunjukkan kecentilan di dirinya. Individu yang menerapkan Feminime Energy ini suka sekali menunjukkan sisi centilnya yang menarik simpati orang lain melalui gaya gesture atau kalimat-kalimat yang dibicarakannya. Naiknya tren Feminime Energy ini juga dibarengi dengan kata centil yang sangat sering kita jumpai di kolom komentar Shasa Zhania.

    Kemunculan tren ini juga mempengaruhi cara berpakaian. Shasa zhania cenderung mengenakan pakaian-pakaian bernuansa cerah dan bermotif unik. Warna-warna cerah itu bisa meliputi warna pink, putih, cream, dan merah.  Sedangkan untuk motif, biasanya Shasa mengenakan motif yang bergambar bunga-bunga dan brukat. Dalam hal berpakaian Shasa lebih sering mengenakan dress atau rok. Selain itu riasan wajah yang ditampilkan Shasa juga menawarkan make up clean look. Make up clean look memberikan kesan wajah yang flawless, bersih, dan manis. Shasa suka mengenakan warna-warna yang cerah. Warna-warna yang Shasa pakai bisa pink, peach, dan ungu. Selain itu make up clean look juga menekankan pemakaian bulu mata yang panjang dan lentik. Sehingga memberikan kesan manis di wajah.

    Fenomena ini  berdampak pada cara perempuan Gen Z memandang diri mereka sendiri, hal ini juga menciptakan Filter Bubble dan Echo Chamber yang signifikan. Filter bubble mengacu pada situasi di mana algoritma media sosial menyajikan konten yang sesuai dengan preferensi pengguna dan memisahkan mereka dari pendapat yang berbeda. Di TikTok, konten terkait sering kali ditampilkan di halaman "For You", menciptakan ruang di mana pengguna hanya melihat sudut pandang serupa. Echo Chamber, di sisi lain, terjadi ketika pengguna bergabung dengan kelompok yang sepenuhnya mendukung pendapat dan ide mereka, memperkuat keyakinan mereka tanpa penolakan oleh sudut pandang lain.

    Alogaritma Filter Bubble memudahkan seseorang untuk menemukan lingkup yang mereka inginkan. Apalagi alogaritma TikTok sangat cepat sekali untuk menampilkan hal yang sama saat kita berinteraksi dengan video-video yang kita suka. Saat seseorang suka melihat video-video mengenai Feminime Energy maka video yang akan muncul juga sejenis dengan hal itu. Sedangkan Echo Chamber membuat seseorang merasa merasa aman dan nyaman karena ia hidup di dalam lingkungan yang pro dengan pemikirannya tanpa harus terpikirkan perlawanan atau pertentangan pemikiran orang lain. Seseorang yang menerapkan Feminime Energy di tengah tengah lingkungan yang sama akan merasa aman dan nyaman karena mereka sepemikiran dengan hal yang ada. Bahkan mereka bisa bebas mengekspresikan dirinya.

    Pengaruh Shasa Zhania selaku konten kreator tiktok membawa pengaruh yang sangat besar terhadap pemikiran Generasi Z. Hal ini berdampak pada pola pikiran generasi Z yang saat ini tengah gencar-gencarnya untuk mengimplementasikan Feminime Energy di hidupnya. Dampak yang begitu besar saat ini bisa dirasakan. Berikut pengaruh yang merubah pola pikir Generasi Z adalah Standar Kecantikan yang Inklusif. Sasha Zhania Mendorong standar kecantikan yang lebih inklusif dan realistis. Dalam budaya yang kerap menjunjung tinggi kesempurnaan fisik, Sasha berani menolak norma-norma tersebut dengan merayakan keberagaman. Dia menunjukkan kepada penikmat kontennya bahwa kecantikan datang dalam berbagai bentuk, ukuran, dan warna bahwa setiap perempuan mempunyai nilai yang melekat, tidak peduli seperti apa penampilannya. Dalam konten yang dibagikannya, Sasha kerap menyampaikan pesan tentang pentingnya menerima diri sendiri dan mencintai hal yang berbeda atau keunikan yang ada di diri kita. Dia juga berbagi perjuangannya dengan body image dan memberikan contoh bagi para pengikutnya untuk terbuka tentang masalah yang sama. Dengan menciptakan narasi positif seputar kecantikan, Sasha menolong meringankan tekanan yang kerap dihadapi remaja putri akibat perbandingan tidak sehat di media sosial.

    Hal lain yang memengaruhi adalah Pemberdayaan Diri. Pemberdayaan diri adalah tema utama konten Sasha Zhania. Di konten video-video yang ditayangkan, ia membagikan kisah pribadinya, termasuk tantangan dan kesuksesan yang berhasil ia lalui. Dengan metode ini, Sasha tidak hanya menunjukkan bahwa jalan menuju kesuksesan itu tidak selalu mulus, namun juga mendorong perempuan Generasi Z untuk memahami dan mengapresiasi proses yang sedang mereka jalani. Sasha banyak membicarakan pentingnya kepercayaan diri dan ketangguhan mental. Dalam konteks tekanan yang dihadapi perempuan Generasi Z baik dari media sosial, lingkungan sosial, maupun budaya pesan ini menjadi sangat relevan. Ia memberikan tips praktis dalam menghadapi situasi yang tidak pasti, menetapkan tujuan hidup, dan menjaga kesehatan mental. Pendekatan ini membantu perempuan Generasi Z merasa lebih siap untuk menghadapi tantangan yang terjadi masa kini, baik dalam kehidupan pribadi maupun profesional. Contohnya, Sasha mengajak pengikutnya untuk melakukan refleksi diri dan membuat daftar tujuan, serta menunjukkan contoh nyata mengenai bagaimana ia menerapkan berbagai prinsip tersebut dalam kehidupan mereka. Melalui cara ini, ia menciptakan ruang untuk diskusi yang lebih mendalam tentang pemberdayaan diri dan membuat pengikutnya aktif untuk mewujudkan mimpinya.

    Selain itu Feminime Energy juga membuat pengaruh di Komunitas dan Dukungan. Salah satu nilai plus aplikasi TikTok adalah kemampuannya dalam menciptakan komunitas yang kuat. Sasha Zhania telah berhasil menciptakan ruang di mana perempua bisa saling berbagi pengalaman dan saling mendukung antar satu sama lain. Interaksi atau komunikasi melalui komentar, duet, dan video tanggapan menciptakan lingkungan yang inklusif dan mendukung, di mana perempuan Generasi Z  merasa aman untuk mengekspresikan diri mereka. Komunitas ini sangat penting, terutama bagi perempuan yang mungkin merasa terisolasi atau tidak didukung dalam kehidupan sehari-hari. Dengan saling berbagi pengalaman dan memberi dukungan, perempuan Generasi Z dapat membangun hubungan yang memperkuat rasa percaya diri dan solidaritas. Ini sangat penting dalam konteks feminisme, di mana kolaborasi dan dukungan antar perempuan menjadi kunci untuk menciptakan perubahan yang berarti. Sasha juga sering kali mengadakan sesi tanya jawab atau diskusi langsung, di mana pengikutnya dapat berbagi cerita dan bertanya tentang berbagai isu. Ini tidak hanya memperkuat rasa komunitas, tetapi juga menciptakan platform untuk dialog terbuka tentang tantangan yang dihadapi perempuan di zaman modern.

    Banyak sekali pengaruh dari Feminime Energy yang disebarkan oleh Shasa Zhania terhadap kehidupan sehari-hari Generasi Z. Mulai dari cara berpikir, cara berpakaian, cara menggunakan riasan wajah, perubahan pola berpikir mengenai standar kecantikan, pemberdayaa diri, dan pembentukan komunitas dan dukungan yang berkaitan dengan filter bubble dan echo chamber di sosial media.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Beauty Selengkapnya
Lihat Beauty Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun