Mohon tunggu...
Sevi Maulinadya
Sevi Maulinadya Mohon Tunggu... -

Halo, saya sevi aksel 2 SMP Labschool Jakarta. Jujur, saya kurang suka nulis, tapi buat pengalaman boleh lah sharing pikiran di kompasiana

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kenapa Mau Jadi Guru?

4 November 2009   11:13 Diperbarui: 26 Juni 2015   19:26 605
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Hello!

Aku yakin kalian pasti semuanya pinter pinter dan berilmu, pasti! Ya, jelas, kalian berilmu karna ada yang mengajarkan. Nah, orang yang mengajarkan itu adalah Guru.

 

Guru sangat berjasa di kehidupan kita. Tanpa mereka kita pasti jadi bodoh, yakan? Jujur, aku bangga dengan guru guru ku, dan guru lainnya. Mereka bersabar mendidik murid muridnya setiap hari. Mereka susah susah bersekolah dan disekolahkan dulunya untuk jadi guru di masa depannya. Padahal begitu banyak pekerjaan yang menyenangkan. Kenapa mereka pilih jadi guru?

 

Jadi guru itu pastinya capek. Setiap harinya harus menemui anak anak yang begitu banyak, belom lagi kalau anaknya bandel bandel, nggak nurut, dan yang semacamnya. Pasti capek harus ngomel setiap hari. Bolak balik dari satu kelas ke kelas lainnya buat ngajar setiap hari. Padahal begitu banyak profesi profesi lainnya yang lebih menyenangkan.

 

Tapi kalau ditanya ke gurunya, aku ingat kata guru SDku. Dia bilang dia sempat hampir gak masuk untuk ngajar karna sakit, tapi dalam benaknya kalau ketemu muridnya pasti bakal sembuh. Sungguh aku tersanjung loh dengernya. Padahalkan belom tentu semua muridnya menyenangkan. Kan ada juga yang nakal nakal dan harus buang tenaga buat ngomelinnya. Sebegitu sayangnyaa sama murid.

 

Aku yakin mereka guru tiap mata pelajaran pasti punya bidangnya sendiri sendiri. Misalnya guru TIK, pastinya mereka ahli komputer kan? Kenapa mereka nggak jadi pembuat program komputer atau semacamnya yang berhubungan dengan komputer? Lalu, guru kesenian, pasti ahli dibidang musik atau bisa juga seni rupa. Seandainya ahli di bidang musik, kenapa nggak jadi penyanyi? Meliris album yang banyak yang hasilnya nanti membludak. Dan masih banyak lagi.

 

Dari pertanyaan itu jawaban yang aku temukan cuma satu, mereka punya ketulusan. Mereka tulus mengajar muridnya yang bagaimanapun. Kaya-miskin, jelek-cantik, pintar-bodoh, baik-nakal, dsb semua mereka didik dengan sabar tanpa pilih kasih.

 

Padahal dari bidang studi yang mereka ajarkan, mereka bisa saja jadi orang hebat. Tapi aku pikir mereka akan sangat amat dan lebih hebat jika menjadi guru. Karna seingat ku guru termasuk bela negara. Guru membela negara kita dari kebodohan. Tapi kenapa negara kita masih dianggap bodoh?  Kesalahan mungkin ada pada muridnya yang nge-dableg(nggak nurut), mungkin mereka kurang menghargai guru.

 

Jujur, aku sendiri kadang suka nge-dableg kalau dibilangin sama guru. Maaf ya guru guru ku..

 

Aku salut dengan mereka yang berprofesi sebagai guru. Selamat ya guru guru atas keberhasilannya mendidik anak anak. Pasti banyak anak anak hasil didikan kalian yang menjadi orang hebat sekarang ini. Sukses selalu ya buat kalian. Semoga masa depan nanti makin banyak yang mau jadi guru. Jangan mau kalah ya sama guru yang namanya internet. Meskipun internet bisa mengajarkan segalanya, tapi internet nggak bisa ngomel untuk membetulkan jalan muridnya yang salah.

 

Makasih ya yang udh membaca,

with love Sevi

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun