PAPUA. Kericuhan yang terjadi di Papua semakin hari semakin memanas, kejadian ini terjadi dikarenakan para buruh yang mogok kerja pada umumnya pegawai nonstaf yang bekerja sebagai teknisi pertambangan.Mereka menuntut gajinya dibayar dalam bentuk dolar dan dihitung per jam, tatapi gaji yang diterima selama ini tidak sesuai dengan apa yang dikerjakan. Pegawai yang bekerja di PT. Freeport ini dibuat tak nyaman saat bekerja mengeruk emas dan tembaga untuk perusahaan tambang dari negeri Paman Sam itu. ” Senin 10 Oktober sekitar pukul 10.30 WIT penembakan terjadi di terminal Freeport Gorong-gorong Timika. Satu tewas dan tiga karyawan terluka parah. Empat hari berselang, Jumat 14 Oktober 2011, tiga karyawan yang menumpang kendaraan L300 open kap tewas ditembak. Bahkan, saat mobil penolong yang berisi 1 anggota TNI dari Yonif 754 dan seorang security juga dihujani peluru saat menjemput para korban.
Seminggu kemudian, tiga buruh Freeport juga tewas ditembak pada Jumat 21 Oktober 2011, di kilometer 38 daerah Abepura, Timika. Serangan bersenjata kembali terjadi pada Rabu, 26 Oktober sekitar pukul 00.15 WIT. Sebuah mobil RP15 yang sedang berpatroli di areal Freeport di mile 35 Jalan Tembagapura diberondong tembakan. Untung tiga personel Brimob selamat dari hujan peluru itu”, (VIVAnews)
PT. Freeport itu sendiri tidak tinggal diam, mereka mendatangkan TNI dan Polri untuk menjaga aset-aset mereka di Papua dan juga untuk menjaga perusahaan itu. walaupun penjagaan sudah diketatkan dari pihak PT.Freeport tetapi masih saja ada korban yang berjatuhan dalam dua minggu terakhir ini 8 orang tewas penembakan yang dilakukan oleh orang tak dikenal terus terjadi di Papua. Terakhir, penembakan menewaskan Kapolsek Puncak Jaya, Papua, AKP Dominggus Oktavianus Awes, Senin 24 Oktober 2011.
Kericuhan terjadi juga pada demonstrasi yang terjadi di areal Tambang Tembagapura Empat karyawan tertembak, dan segera dilarikan ke rumah sakit. Namun, setengah jam kemudian nyawa salah satu karyawan bernama Piter Ayami Seba tidak tertolong di karenakan luka tembak yang mengenai dadanya dan salah satu aparat tewas setelah dipukuli oleh para karyawan PT.Freeport.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H