Memasuki masa lansia (lanjut usia) bukanlah sesuatu yang kecil. Ada yang mengatakan bahwa ketika menginjak masa lansia orang akan bertingkah seperti anak kecil kembali.Â
Lansia adalah tahapan yang akan dihadapi oleh siapapun. Setiap orang harus bersiap diri memasuki masa lansia. Perubahan hormon ketika lansia memengaruhi emosi dan kesehatan. Karenanya perlu untuk dipersiapkan sedini mungkin.Â
Ada beragam gangguan kesehatan yang menanti di masa lansia. Demensia, pneumonia, hipertensi, komplikasi, diabetes, stroke, pikun, hingga depresi rawan menimpa lansia. Perubahan sikap juga tak jarang absen. Tak jarang kita melihat lansia yang mudah sekali marah dan berubah moodnya.Â
Menyadari hal-hal seperti itu, bagaimana sebaiknya mempersiapkan diri memasuki masa lansia?Â
Umumnya orang-orang yang terbiasa dengan kesibukan yang rentan mengalami masalah lansia seperti disebutkan di atas. Terbiasa dengan aktivitas yang melibatkan keaktifan berpikir membuat kaget ketika seseorang pensiun. Karenanya, sering disebutkan oleh banyak orang agar tetap membiasakan kesibukan ketika pensiun. Misalnya dengan menjalankan usaha kecil, ataupun dengan membaca. Setidaknya dengan membuat otak tetap aktif, masalah lansia bisa terminimalisir.Â
Dari hal tersebut, terlihat bahwa masalah lansia umumnya terjadi karena perubahan kebiasaan, umumnya menimpa pekerja kantoran. Disebabkan karena perubahan yang tergolong drastis. Tetap aktif ketika pensiun akan mencegah masalah kesehatan pada lansia.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H