Mohon tunggu...
SeverinoLH
SeverinoLH Mohon Tunggu... Freelancer - Active Talker

Digital Media Strategy

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Isolasi Bubble, Jalankan atau Tetap Vakum

9 November 2020   16:05 Diperbarui: 9 November 2020   16:13 9433
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sejak pandemi covid-19 berbagai kegiatan vakum. Salah satunya adalah bidang olahraga. Berbagai acara olahraga divakumkan, guna memutus rantai penularan covid-19.

Setelah sekian bulan lamanya, perhelatan olahraga masih dalam kondisi vakum. Belakangan baru beberapa negara yang kembali melangsungkan acara olahraga. Misalnya saja NBA yang kembali berlangsung.

Dalam menyelenggarakan kembali acara tersebut, pihak NBA menerapkan karantina/isolasi dalam format bubble kepada para atlet dan pihak-pihak yang terlibat fisik secara langsung di acara tersebut nantinya.

Dengan isolasi bubble, maka tidak akan ada partisipan lain selain atlet dan kru terlibat di arena perhelatan tersebut. Tidak akan ada penonton maupun suporter di lapangan. Dengan isolasi dalam bentuk ini, tidak ada laporan terkait adanya atlet maupun kru yang terinfeksi covid-19. Artinya, format isolasi bubble efektif.

Indonesia tampaknya akan mengadopsi format isolasi bubble agar dapat kembali menyelenggarakan pertandingan olahraga. Yang paling dekat saat ini adalah Liga 1. Diprediksikan Liga 1 akan dihelat pada awal tahun depan, dan rampung pada pertengahan tahun depan.

Tentunya bila rencana tersebut akan dijalankan maka para atlet dan kru harus bersedia untuk terpisah dengan pihak keluarga dalam jangka waktu yang cukup lama. Itu menjadi harga yang harus dibayarkan agar kompetisi olahraga bisa kembali berlangsung.

Tentunya ada pertimbangan kenapa kompetisi olahraga perlu kembali dilangsungkan. Bila atlet vakum dari kegiatan latihan ataupun kompetisi, performa atlet akan menurun secara signifikan. Dengan diadakannya kembali kompetisi olahraga, maka penurunan performa yang terus terjadi selama masa vakum ini akan dapat dihentikan, bahkan dapat menaikan kembali performa yang menurun tersebut. 

Hal ini tidak hanya bagi kompetisi olahraga basket maupun sepak bola, berlaku pula bagi kompetisi olahraga lainnya. Pantangan bagi para atlet adalah istirahat dari latihan, juga kompetisi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun