Pemberlakuan ulang kebijakan PSBB di DKI Jakarta membuat masyarakat di daerah lain risau. Bukan tidak mungkin bahwa di daerah lainnya juga akan kembali diberlakukan PSBB menyusul DKI Jakarta.Â
Pemberlakuan ulang PSBB di DKI Jakarta merupakan respon Pemda DKI Jakarta terhadap angka infeksi covid-19 dan kematian yang meningkat.
DKI Jakarta sebagai kiblat di Indonesia menjadikan banyak masyarakat risau. Setelah diberi nafas lega dengan adanya new normal, masyarakat terancam harus kembali ke fase mundur. Beberapa sektor ekonomi juga terancam harus kembali menghadapi kesulitan.
Bukan hal yang mengherankan bila Pemda DKI Jakarta memberlakukan ulang PSBB. Selain dikarenakan angka infeksi covid-19 dan kematian yang meningkat tajam, Pemda DKI Jakarta juga melihat penduduk DKI Jakarta yang tidak pro aktif menjalankan protokol kesehatan di new normal ini.
Namun, masyarakat DKI Jakarta justru banyak yang menyalahkan Pemda DKI Jakarta. Dikarenakan mereka menilai Pemda DKI Jakarta tidak mampu menekan angka infeksi dan kematian.Â
Padahal, mau sehebat apapun pemimpinnya, kalau kebijakan yang baik tersebut tidak dijalankan dengan baik oleh penduduknya maka hanya akan menjadi kesia-siaan.
Sangat disayangkan memang bahwa di DKI Jakarta ditemukan banyak pelanggaran terhadap protokol kesehatan. Tidak hanya oleh individu, tetapi juga oleh pelaku usaha seperti kafe.Â
Beberapa waktu yang lalu Gubernur DKI Jakarta menyidak sejumlah tempat, dan ditemukan kafe yang tidak mematuhi protokol kesehatan, sehingga Pemda menutup paksa usaha tersebut.
Bila daerah lain diharuskan kembali memberlakukan PSBB, maka tidak semata harus dilakukan. Masing-masing Pemda mampu untuk menilai apakah penduduk di daerahnya sudah mampu untuk kooperatif di new normal ini. Pemda DKI Jakarta memberlakukan ulang PSBB karena memang keadaan di DKI Jakarta sudah cukup parah. Â
Bila mau berkiblat, maka bisa melihat ke Thailand dan Vietnam yang sudah lebih cepat menapaki new normal. Penduduk di sana kooperatif dengan pemerintahnya, sehingga pengendalian kasus infeksi covid-19 di kedua negara tersebut sangat kecil. Atau yang lebih ekstrim lagi adalah Wuhan, tempat yang katanya sumber dari virus ini.Â
Di sana mereka sangat patuh menjalankan karantina, bahkan sudah berada pada angka nol. Bahkan sampai bisa menyelenggarakan pesta kolam besar-besaran sebagai selebrasi kebangkitannya. Tak perlu iri, namun coba jadikan contoh. Ketaatan membuahkan hasil yang nyata.